Tentang Mastermind
Informasi ini saya copy dari Blog TDA Sekretariat untuk informasi tambahan ber-mastermind.
Pendapat Les Brown (co-author buku Kekuatan Dari Fokus) mengenai kelompok mastermind:
"Kelompok mastermind kami terdiri dari lima orang. Masing-masing orang memiliki bisnisnya sendiri, terdiri dari industri yang berbeda-beda. Saat ini kelompok kami sudah empat belas tahun berkumpul. Kami tidak bersosialisasi banyak di luar pertemuan bulanan. Selama berkumpul semua orang pernah mengalami berbagai kesulitan dan menikmati berbagai prestasi. Topik diskusinya mencakup tantangan dan peluang bisnis yang ada; bagaimana caranya menciptakan presentasi yang efektif; di mana ibsa ditemukan modal ventura; dan bagaimana cara memecat karyawan kunci. Kami juga pernah mengalami kesulitan dalam pernikahan, masalah dengan anak remaja, persoalan kesehatan, krisis keuangan dan perubahan karir. Beberapa pertemuan kami pernah emosional, di mana air mata dikucurkan tanpa sungkan. Kami sekarang menikmati ikatan yang mengagumkan dan kekayaan mengetahui bahwa ketika siapa pun membutuhkan bantuan, empat orang siap dan mau memberikan bantuan segera. Sungguh posisi yang penuh kuasa. Waktu dan upaya yang dicurahkan benar-benar layak".
Ajakan pembentukan mastemind dari sang Jendral TDA, pak Roni Yuzirman :
Pembentukan TDA Mastermind Group (kelompok pemikir utama) sudah saya utarakan sejak lama. Mungkin ada beberapa member yang ingat. Mastermind Group ini penting. Banyak orang sukses melakukannya. Pak Tung, Anthony Robbins, Mark Victor Hansen, semua punya kelompok mastermind.
Sebenarnya bagi yang muslim, hal ini bukanlah hal baru. Nabi Muhammad melakukannya pada masa awal dakwah. Istilahnya adalah halaqah atau liqa'. Kira-kira mirip seperti itu. Kalau di intelijen istilahnya adalah sistim sel. Bisnis MLM sebenarnya mengadopsi sistim dakwah nabi ini.
Tapi, jangan anggap enteng sistim sel ini. Dalam waktu singkat kota Mekkah dapat ditaklukkan karena berjalannya sistim ini. Fenomena PKS 'menaklukkan' Jakarta dan sebagian Indonesia juga karena efektifnya sistim ini. PKS bisa sukses karena sistim pengkaderan yang canggih ini. Hal ini kelihatannya mulai dicontoh oleh partai-partai lain.
Di TDA sendiri sistim kita sebenarnya mengacu ke sistim sel ini. Jadi, kita sebenarnya tidak mencari jumlah member yang banyak. Member yang sedikit saja tapi berkualitas. Sedikit tapi efektif dan kuat. Makanya kita selalu dorong interaksi sesama member dalam setiap kegiatannya.
Berikut ini akan saya kutip latar belakang dan urgensinya pembentukan kelompok mastermind dari bukunya Mark Victor Hansen dkk berjudul Kekuatan dari Fokus (halaman 182-185):
Mastermind Group, sesuai namanya, menuntut pemikiran bersama. Awalnya sudah ada sejak dulu. Socrates menikmati perdebatan seru dan peluang berbagi ide serta wawasan. Anggotanya idealnya adalah 5-6 orang yang ingin mengembangkan hubungan baik jangka panjang.
Maksud utama mastermind group adlah memberikan dukungan satu sama lain secara emosional, pribadi, maupun profesional. Dalam forum ini, anggota saling berbagi ide serta informasi, sekaligus mendiskusikan topik-topik berarti serta tantangan sehari-hari. Kalau anda pilih orang yang TEPAT, sistim dukungan yang mengagumkan ini bisa dinikmati bertahun-tahun. (Komentar saya: sistim ini sebenarnya sudah berjalan di komunitas TDA dalam forum milis).
Ada empat tindakan yang diperlukan untuk mewujudkan konsep ini:
1. Pilihlah orang yang tepat.
Mulai dengan 1-2 orang dulu dan secara bertahap menambahnya. Juga ada baiknya memasukkan orang-orang yang mempunyai pengalaman sukses sejati dlam bisnis, atau telah mengatasi situasi-situasi pribadi yang menantang. Membernya dianjurkan dari industri yang berbeda. Campuran berbagai pengalaman serta latar belakang akan menambah kedalaman serta variasi.
2. Semua orang harus membuat komitmen.
Kelompok mastermind dirancang sebagai sistim dukungan jangka panjang. Ini bukanlah orang-orang sembarangan. Harus ada kesepakatan awal tentang kebijakan pemberhentian. Jangan sampai tercipta gejala "apel busuk dalam keranjang", di mana seorang individu yang mengendalikan atau negatif itu mendominasi keseluruhannya.
Tingkat komitmen akan menentukan seberapa sukses kelompok mastermind ini jadinya. Komitmen menuntut kehadiran yang teratur, kesediaan untuk berpartisipasi, dan kesepakatan untuk merahasiakan apa pun yang diceritakan dalam kelompok.
Manfaat sesungguhnya akan terasa hanya ketika ada kepercayaan yang tinggi di dalam kelompok.
3. Putuskan kapan, di mana, seberapa sering dan berapa lama andna ingin berkumpul.
Dua tiga jam setiap bulannya adalah aturan yang baik, atau boleh lebih sering. Ada yang memilih waktu sarapan di tempat yang rileks, ada yang memilih wkatu makan malam selepas hair kerja. Kembali, beppulang kepada anda. Pilihlah lokasi di mana anda tidak terganggu oleh telepon, faks atau orang lain. Jadikanlah aturan untuk mematikan telepon seluler ketika sedang berkumpul. Jangan perlakukan kelompok mastermind ini sebagai rapat. Ini adalah waktu istimewa dengan orang-orang istimewa. Jadi, maksimalkanlah peluangnya untuk fokus kepada persoalan yang ada.
4. Apa yang dibicarakan?
Pilihlah pemimpin peran utamanya agar menjaga percakapan tetap berlangsung dan memberikan waktu yang sama bagi semua orang. Lalu ajukan pertanyaan: "Bagaimana kabarnya dengan kehidupan bisnis?", dan "Bagaimana kabarnya dengan kehidupan pribadi?" Bergiliranlah (ini mirip WIFLE di Action Intl).
Pertanyaan baik lainnya adalah, "Apakah tantangan terbesar yang kamu hadapi sekarang ini?" Juga, diskusikanlah dan dukunglah sasaran-sasaran masing-masing. Inspirasikanlah semua orang untuk meraih apa yang mereka inginkan. Doronglah mereka untuk berpikir besar dan perkenalkanlah mereka kepada orang yang bisa mempercepat kemajuan mereka.
Terkadang anda mungkin perlu menyiapkan topik khusus. Ada baiknya juga kalau anda mencadangkan waktu bagi seseorang yang mempunyai kebutuhan khusus - krisis keuangan atau masalah kesehatan yang perlu diatasi. Situasi-situasi seperti itulah yang benar-benar menciptakan ikatan di antara kelompok mastermind. Manfaatkanlah peluang ini untuk membantu dengan cara apa pun untuk memecahkan persoalannya. Kalau timbul situasi mendesak, anda selalu dapat mengadakan pertemuan mendadak untuk menanganinya dengan segera.
Wassalam.