Antara Grand Closing Bebek Judes Dan Banned Google

[caption id="attachment_2900" align="aligncenter" width="1280"]grand closing bebek judes Bebek Judes grand closing dengan gembira[/caption]

Tadi denger sharing mas Adhi Judes soal kebangkrutan dia dalam membangun bebek judes yang setelah lebih dari 5 tahun akhirnya harus menyerah dengan keadaan

Dari 12 restoran yang tersebar di jabodetabek dan jawa barat akhirnya hanya tersisa di Jl Kartini Bekasi yang akhirnya harus ditutup dengan sukses

Ada yang menarik yang saya tangkap dari cerita kebangkrutannya, gini...

Mas adhi cerita bahwa dengan jumlah pengunjung yang banyak di lokasi strategis maka pencapaian omzet per harinya akan tercapai bahkan melebihi target

Ini sudah di buktikan di beberapa restorannya yang bisa mencapai 5 juta- 6 juta semalam..... RUAR BIASAAAA

Selain itu Bebek judes juga menarget kalangan tertentu yang bersedia membeli bebek dengan harga mahal dan ini berhasil, MANTAAAP.....

Memang kalau bisa menarget orang berduit maka hasilnya akan maknyus banget

rawi wahyudiono bebek judes


Bebek judes juga mulai buka di saat yang tepat yaitu di saat trend bebek lagi naik dan bebek judes ikut mencicipi gurihnya bisnis bebek yang sering kalau pas malam tertentu, pembeli bisa sampai antri-antri keluar restoran

Kalau sudah seperti diatas lalu kenapa harus bangkrut....?? Apakah karena salah manajemen atau karena salah dukun atau karena perbuatan ownernya...??

Mas adhi cerita bahwa salah satu kesalahan fatal adalah kurangnya kontrol dari manajemen pusat dan juga sikap franchisee yang tidak mau ikutan fight mengurus restorannya jadi akibatnya kualitas mutu menurun

Rasa sudah tidak standard di setiap restoran, hasil masakan juga tidak sesuai standar, beberapa ada yang gosong dan yang terpenting lagi adalah tidak ada kemauan keras dari pihak franchisee untuk mengembangkan bisnisnya karena mereka beranggapan bahwa dengan sudah membeli franchise bebek judes maka mereka tinggal terima uang setiap bulan dari hasil penjualan yang dikelola oleh manajemen pusat..... kalau bisa kayak gini gw juga mau hehehehe

Terlepas dari kebangkrutan bebek judes, saya langsung mbandingin dengan bisnis online

Di dunia digital marketing atau bisnis online, yang namanya bangkrut atau menutup usaha itu sudah biasa

Karena ini bisnis digital maka tokonya juga toko onnline yang berupa website, marketplace, Google, dll

Toko bisa tutup biasanya karena
1. Di banned oleh Google karena melanggar peraturan, biasanya ini pemain adsense yang "memperkosa" traffic sampai gila-gilaan
2. Di banned oleh marketplace karena menjalankan trik-trik "curang" yang sebetulnya marketplace awalnya gak tau tetapi karena polanya kebaca akhirnya di banned akunnya
3. Di banned email atau ip (Internet Protocolnya) karena melanggar peraturan
4. dan lain-lain, tetapi biasanya sih yang kayak diatas itu

Kalau sudah kena banned (tutup) maka dunia rasanya gelap, mau ngapa-ngapain itu males banget

Bayangin.... puluhan ribu traffik per bulan yang di bangun dengan tetesan panasnya kopi, panasnya pantat karena kebanyakan duduk, panasnya mata karena melototin laptop akhirnya harus di hapus dengan sekali pencet oleh google atau marketplace..... sakiiiit banget

Kalau soal datengin traffik berkualitas seperti mas adhi bilang diatas, itu juga gak susah-susah amat di online, ada banyak cara seperti menggunakan prinsip 1st tier, 2nd tier dll

Memainkan backlink berkualitas agar pegunjung yang masuk ke web kita juga bener-bener orang yang interest, bukan para ABG alay yang hanya duduk berjam-jam sambil pesen teh botol dan bawa makanan dari luar sambil wifi-an

https://www.youtube.com/watch?v=QxR080WyI1o

Untuk soal Quality control, di online bisa digunakan banyak tools berbayar seperti Ahrefs, Majestic, Moz, dll

Jadi sebetulnya dunia digital itu sama dengan dunia offline, sama-sama membutuhkan sentuhan personal

Tetapi salah satu yang membedakan adalah jumlah karyawannya, kalau restoran untuk menghasilkan 5juta perhari butuh minimal 6 karyawan operasional (malah bisa lebih) sambil muter kesana-kemari untuk belanja dan kontrol kualitas tetapi di online operasional cukup 2 - 3 orang dan pekerjaan muter-muter serta quality control cukup dilakukan oleh robot yang berkualitas yang siap bekerja 24 jam menggunakan VPS (Virtual Private Server)

Memang semua bisnis sudah ada pakemnya dan kalau kita memang pemain di bidang tersebut, contoh kuliner maka harus menguasai semua lini dan harus siap dengan semua keribetan yang ada, jangan sampai setelah semua bubar lalu yang disalahin adalah karena kurang sedekah

Salam Sukses Dunia Akherat