Berdiri Di Pundak Raksasa, Emang Masih Perlu...??

Di gambar ini dijelaskan kalau industri perhotelan mengalami kegaduhan gara-gara Airbnb menjalankan bisnis dengan system bisnis model yang berbeda dengan yang sudah ada

Jaringan hotel Marriot yang memilki ratusan hotel yang tersebar di seluruh dunia juga mengalami penurunan marketshare gara-gara sepak terjang Airbnb

Lalu apa yang dilakukan oleh Marriot..?? Mereka bekerjasama dengan Airbnb dengan cara memberikan sertifikasi jasa untuk melancarkan usaha Airbnb dan sertifikat tersebut gunanya sebagai pertanda standard pelayanan kualitas hotel Marriot

Ketimbang bertarung untuk menunjukkan siapa yang unggul dan bisa menghabiskan resources yang sangat besar maka Marriot memilih bekerjasama dengan Airbnb

Kondisi diatas banyak berlaku saat ini, yang merasa perusahaan "gajah" mau gak mau harus bekerja sama dengan perusahaan "anak kemarin sore"

Seperti yang dijelaskan di buku DISRUPTION karangan Rheinald Khasali, ada 3 cara untuk memenangkan di era disruption ini, yaitu
1. Menghitung kembali nilai kemenangan
2. Mendongkrak kemampuan yang ada
3. Kolaborasi dengan pihak lain

MENGHITUNG NILAI KEMENANGAN
Di buku ini dijelaskan bahwa sebuah perusahaan negara tua yang mempunyai hutang cukup besar akhirnya bisa lolos dari kebangkrutan setelah mereka berani mengambil proyek-proyek yang mangkrak bertahun-tahun dan tentu saja setelah menggunakan perhitungan yang matang dan juga memanfaatkan cara ke 2 yaitu

MENDONGKRAK KEMAMPUAN YANG ADA
Sumber daya manusia, mesin, bangunan dan aset-aset yang ada dimaksimalkan untuk kemajuan perusahaan
Daripada bertarung internal lebih mencari solusi berdasarkan kondisi di lapangan dan inilah yang membuat Fuji film masih bisa bertahan sampai saat ini dibandingkan Kodak yang sudah wassalam
Kodak tidak jeli, sangat lambat menangkap peluang dan mereka sibuk dengan pembenahan di dalam sewaktu mereka mengalami penurunan penjualan.
Sedangkan Fujifilm berbeda, mereka menjawab tantangan luar dengan membangun beberapa bisnis baru dan bahkan sampai mematikan bisnis unggulannya sendiri yaitu kamera film dan pendukungnya
Bisnis baru yang dibangun Fujifilm seperti percetakan digital, lab digital, kimia, kosmetik, teknologi informasi dll

KOLABORASI DENGAN PIHAK LAIN
Masing-masing kita atau bisnis pasti mempunyai sisi kelemahan dan kelebihan yang selalu ada
Dicontohkan The Walt Disney Company yang mempunyai kekuatan branding, saluran distribusi, pemasaran serta pemilik taman rekreasi yang terkenal akhirnya bekerjasama dengan Pixar Animation Studios karena Pixar mempunyai kekuatan di konten yang sangat kreatif dan lebih bagus dibandingkan film-film animasi Disney.
Dan gabungan keduanya akhirnya melahirkan kekuatan Disruption yang sangat dahsyat

Melihat contoh kasus diatas, masih perlukah kita ikut-ikutan nebeng BERDIRI DI PUNDAK RAKSASA....???

Kayaknya gak mesti raksasa deh, mending lihat kemampuan diri sendiri sambil ngajak kolaborasi mereka yang mempunyai semangat yang sama untuk membesarkan bisnis ini

Inspirasi dari buku Disruption karangan Rhenald Kasali