Jujur Pada Diri Sendiri
Setelah saya rutin olahraga lari, saya semakin menemukan makna bahwa olahraga lari itu melatih kita untuk jujur pada diri sendiri
Pada saat awal mulai lari atau race, kita sudah harus menentukan mau lari berapa km atau lari berapa menit/jam dengan kecepatan santai (easy jogging) atau menggunakan kecepatan lomba. Semua di tentukan dari awal biar kita ada arah dan tujuan
Di tengah-tengah perjalanan, bisa saja kita menghentikan larinya tidak sesuai rencana yang ditetapkan di awal, bisa saja dan sangat-sangat bisa tetapi ini akan membohongi diri sendiri dan nyeselnya bisa seumur hidup kecuali ada hal-hal emergency yang memang mengharuskan berhenti, mau gak mau harus kita lakukan tetapi kembali lagi, itu harus dengan kesadaran kita
Sering seorang pelari biar dianggap hebat maka dia lari lebih cepat atau lari lebih jauh padahal hal seperti ini sangat beresiko tetapi pujian teman atas performance kita itu memang memabukkan jadi banyak sekali pelari yang melakukan dan rata-rata hampir semua orang melakukannya hehehe....
Di dalam dunia lari, performance lari tidak bisa didapat dalam hitungan hari minggu atau bulan tetapi butuh waktu bertahun-tahun dan saya pernah baca performance seorang pelari akan meningkat setelah diatas 3 tahun
Tubuh kita bukan mesin yang bisa dengan mudah di upgrade lalu langsung melejit. Tubuh kita memerlukan proses yang organik yang didapat dari latihan rutin yang bukan sekedar lari mengejar mileage per minggu tetapi latihan penguatan pada beberapa bagian tubuh juga diperlukan untuk memperkecil cidera dan meningkatkan performance
Saya beberapa kali juga ikut-ikutan pace temen sewaktu lari bareng dan kalau dipaksakan maka setelahnya pasti ada yang sakit pada beberapa otot tetapi sekarang alhamdulillah nggak lagi, udah kapok, mending easy jogging sewaktu latihan dan dikebut larinya sewaktu lomba
Untuk easy jogging, saya biasanya berpatokan pada heart rate zona 2 dan 3 atau bisa juga menggunakan kenyamanan sewaktu lari berpatokan dengan masih bisanya kita ngobrol sambil lari, tidak perlu kencang tetapi yang penting menikmati
Ingat ya, masing-masing kita berbeda. Bentuk latihan berbeda, lama berlari berbeda, jarak tempuh mingguan berbeda, umur dan jenis kelamin berbeda, kesibukan harian berbeda dan banyak faktor lain yang membedakan antara kita dengan pelari yang lain jadi tidak usah usah disamakan dengan berusaha menyamakan
Jujur saja sama diri sendiri sambil menikmati lari-nya karena semakin rutin kita lari maka badan akan semakin segar dan fit
Pada saat awal mulai lari atau race, kita sudah harus menentukan mau lari berapa km atau lari berapa menit/jam dengan kecepatan santai (easy jogging) atau menggunakan kecepatan lomba. Semua di tentukan dari awal biar kita ada arah dan tujuan
Di tengah-tengah perjalanan, bisa saja kita menghentikan larinya tidak sesuai rencana yang ditetapkan di awal, bisa saja dan sangat-sangat bisa tetapi ini akan membohongi diri sendiri dan nyeselnya bisa seumur hidup kecuali ada hal-hal emergency yang memang mengharuskan berhenti, mau gak mau harus kita lakukan tetapi kembali lagi, itu harus dengan kesadaran kita
Sering seorang pelari biar dianggap hebat maka dia lari lebih cepat atau lari lebih jauh padahal hal seperti ini sangat beresiko tetapi pujian teman atas performance kita itu memang memabukkan jadi banyak sekali pelari yang melakukan dan rata-rata hampir semua orang melakukannya hehehe....
Di dalam dunia lari, performance lari tidak bisa didapat dalam hitungan hari minggu atau bulan tetapi butuh waktu bertahun-tahun dan saya pernah baca performance seorang pelari akan meningkat setelah diatas 3 tahun
Tubuh kita bukan mesin yang bisa dengan mudah di upgrade lalu langsung melejit. Tubuh kita memerlukan proses yang organik yang didapat dari latihan rutin yang bukan sekedar lari mengejar mileage per minggu tetapi latihan penguatan pada beberapa bagian tubuh juga diperlukan untuk memperkecil cidera dan meningkatkan performance
Saya beberapa kali juga ikut-ikutan pace temen sewaktu lari bareng dan kalau dipaksakan maka setelahnya pasti ada yang sakit pada beberapa otot tetapi sekarang alhamdulillah nggak lagi, udah kapok, mending easy jogging sewaktu latihan dan dikebut larinya sewaktu lomba
Untuk easy jogging, saya biasanya berpatokan pada heart rate zona 2 dan 3 atau bisa juga menggunakan kenyamanan sewaktu lari berpatokan dengan masih bisanya kita ngobrol sambil lari, tidak perlu kencang tetapi yang penting menikmati
Ingat ya, masing-masing kita berbeda. Bentuk latihan berbeda, lama berlari berbeda, jarak tempuh mingguan berbeda, umur dan jenis kelamin berbeda, kesibukan harian berbeda dan banyak faktor lain yang membedakan antara kita dengan pelari yang lain jadi tidak usah usah disamakan dengan berusaha menyamakan
Jujur saja sama diri sendiri sambil menikmati lari-nya karena semakin rutin kita lari maka badan akan semakin segar dan fit