Coast To Coast 2019, Race Ultra Marathon 50K Pertama

16 Februari hari sabtu pukul 00.00 peserta CTC 50K dilepas di pantai Depok Parangtritis.

Sekitar lebih dari 250 orang peserta berlari ditemani deburan ombak pantai selatan dan pasir pantai yang sangat mengganggu performa lari karena sangat susah di injak

Jarak 5K terasa lama sekali karena kondisi pasir yang sudah tidak padat lagi padahal pukul 22.00 hujan sangat deras mengiringi start peserta 70K

Setelah berlari 5K di pasir, mulailah ketemu jalan tanah menanjak sedikit, lumayan enak buat dilariin sampai ke WS (water station) 1

Disini saya lewatin aja yang penting udah check point ke panitia
Selama perjalanan melewati beberapa WS saya udah gak paham sekarang ada dimana karena kondisi gelap dan hanya headlamp yang menemani

Jalanan gelap, licin habis hujan, rumput basah, tanah yang sesekali becek banyak ditemui sepanjang perjalanan

Pernah headlamp saya matiin saking pengin tahu kayak gimana gelapnya dan ternyata emang gelap banget, tangan aja sampai gak kelihatan hehehehe.....

Sepanjang race saya emang denger suara-suara wayang kulit, suara gamelan dll tetapi menurut saya itu biasa saja di tengah malam yang sunyi pasti suara sekecil apapun di kejauhan pasti terdengar

Ditambah lagi selama perjalanan sering melewati pohon besar, kuburan, kolam air yang kalau di pikirin bisa-bisa muncul beneran yang nunggu hahahaha.....

Masa bodo ah, rasa kuatir seperti itu kalah dengan rasa capek dan harus fokus ke jalan bira gak kepleset, pokoke lari terus

Eeeh tapi jangan sangka lari terus ya, kalau ketemu tanjakan udah pasti power walk dan baru bisa dilariin setelah ketemu turunan atau jalan datar

Sampai di WS 2 sekitar jam 2an ternyata banyak peserta yang istirahat terutama peserta 70K dan disitu ada juga yang nyerah atau DNF (Done Not Finish)

Suasana WS 2 emang enak buat rebahan tetapi ini kalau di turutin maka bisa bahaya, bisa keenakan dan bisa-bisa finish over COT (Cut Of Time)

Di WS ini saya cuma isi air dan check point habis itu lanjut lagi, perjalanan masih jauh baru di 10an km

Singkat cerita terdengarlah alunan adzan subuh tapi tetep aja masih gelap dan kabar baiknya adalah ternyata saya masih nggak ngantuk, sepertinya ini akibat 10 hari terakhir saya "nabung tidur" jadi masih punya energi buat lari


Sholat subuh di pos ronda sambil rebahan 20 menit sudah lebih dari cukup dan harus dilanjut lagi mumpung yang lain masih sholat dan jalanan mulai terang

Oh iya, selama race ini saya selalu makan roti 1 pcs, 3-4 kurma dan 1 butir salt stick setiap 60 menit dan efeknya saya selalu punya tenaga dan tidak kelaperan

Banyak para pelari yang ngeluh kelaperan dan emosi naik setelah tahu makanan minuman di WS habis

Untuk race ini saya prepare untuk 12 jam. Saya bawa 6 pcs roti, 1/4 kurma, 10 butir salt stick, water bladder 1.5 liter, 2 botol air mineral 600ml dan hasilnya vest jadi berat tapi sudah diantisipasi dengan workout upper agar kuat menahan beban selama berjam-jam

Tidak semua WS saya berhenti, saya brenti lama kalau gak salah di WS 6 yang makanan minumannya lengkap dan disitu saya minta di pijit sebentar untuk sekedar melemaskan otot

Naaah disini strategi istirahat berperan penting. Jangan sampai kelamaan istirahat jadinya bablas dan kita tidak bisa finish

Di WS ini paling lama 30 menit saya isi air, makan semangka dan di pijit, habis itu langsung lari lagi


Ada tanjakan yang kata orang-orang ngangenin yaitu tanjakan 32 sampai 35km, cuma 3 km panjangnya tetapi sangat sangat terjal nanjaknya

Di tanjakan ini banyak yang gempor termasuk saya yang harus berhenti ambil nafas beberapa kali

Jarak 3 km ternyata harus ditempuh selama 45 menit, gila banget tanjakannya, bikin otot kaki keras semua

Kesalahan fatal lagi adalah saya tidak bawa trekpole dan jadinya saya harus cari kayu yang cocok sebagai pengganti trekpole

Setelah tanjakan lalu ketemu turunan tetapi sialnya kaki udah berat di pakai lari, masih terasa kaku gara-gara tanjakan 3km

Kalau ketemu turunan tidak di lariin maka efeknya ke kaki malah sakit terutama di lutut jadi cara paling enak kalau ketemu turunan ya di lariin, mumpung ketemu bonus buat ngejar waktu

Di turunan yang biasanya saya bisa pace 6-5 bahkan bisa juga 4 tetapi untuk saat itu harus di tahan-tahan gak bisa kenceng karena kaki udah pegel banget, jadinya pace 8-9 di turunan
PR besar ini buat strength di lower body, harus lebih di kencengin lagi workoutnya

Matahari mulai naik tapi panas tidak terlalu terasa karena jalanan banyak melewat pepohonan dan jalan kampung, masih enak buat dilariin biarpun sesekali harus jalan kalau ketemu tanjakan

Untuk race kali ini saya sudah persiapan mental bahwa ini adalah race bukan jalan-jalan jadi kalau mau foto-foto harus cepat, ketemu yang sakit, dilihat sambil ditanya kondisinya, kalau masih aman harus ditinggal karena akan ada marshall yang menolong

Race trail ultra marathon ini para peserta seharusnya sudah mempersiapkan diri sebaik-baiknya dan jangan menyalahkan orang lain jika terjadi apa-apa karena kesalahan terbesar ada di kita yang kurang persiapan biarpun panitia pasti sudah berusaha menyiapkan yang terbaik

Kalau pernah mengadakan event lari maka akan memahami kondisi-kondisi yang dialami panitia

Target awal saya finish dibawah 10 jam tetapi harus di revisi setelah kena tanjakan cinta 3 km tadi dan target finish 10 jam jadi target berikutnya

CTC 50K ini enaknya bisa menikmati pemandangan bagus-bagus dari ketinggian sambil menikmati hawa segar pegunungan, kita bisa melihat kota jogja dari atas bukit, melihat pantai parangtritis dari kejauhan sambil ngomong "gila...semalem lari di pasir jalurnya kayak gitu ya hehehehe......"

Setapak demi setapak kaki melangkah, tanjakan di lewati dengan senyuman, turunan di lariin sambil gembira, suara burung pagi hari ditambah tetesan embun menambah suasan pagi jadi indah banget dan suasana seperti ini yang membikin saya kangen ikut race trail berikutnya

Akhirnya sampailah di WS 9, WS terakhir dan ternyata banyak juga yang DNF disini dari peserta 25K 50K 70K

WSnya lumaya enak, ada air dingin, makanan sederhana dan tempatnya cocok buat rebahan

Tetapi melihat di jam menunjukkan pukul 9 lebih maka kenikmatan istirahat harus dilawan karena kurang 10K lagi jadi bisa dikebut nih, estimasi 1.5 jam lah kalau 10K ini soalnya harus melewati siksaan terakhir di gumuk pasir

Air semua di isi penuh, perut di kenyangin, salt stick di minum dan langsung berangkat lagi

Lari jalan tanah terus ketemu jalan raya dan disitu baru ketahuan kalau jogja panasnya gak kira2. Panase pooool.....

Lari beberapa km lalu dibelokin masuk gumuk pasir

Gumuk pasir ini sering disebut padang pasir yang mirip di timur tengah dan berdasar peta gpx jarak tinggal 5K lagi, tinggal ngesot dikit udah finish jadi tambah semangat larinya


Tetapi apa daya..... Melihat lautan pasir yang panas banget dan lagi pasirnya sulit dilariin, kaki ambles masuk pasir dan kalau kaki sampai masuk ke pasir semua bisa celaka kalau tidak segera dikeluarin pasirnya karena kaki rasanya seperti di amplas

Untung saya pakai gaiter dan pori-pori sepatu kecil jadi pasir yang masuk hanya tipis-tipis saja tidak mengganggu

Untuk melewati panas 37℃ jam 10 pagi buatku udah biasa karena aku sering lari siang di suhu 38℃ jadi hampir tidak ada masalah soal udara panas

Yang jadi masalah adalah pasirnya yang sulit buat bergerak

Sudah dicoba lari kencang ternyata berat di kaki yang masuk ke pasir dan kuatir pasir masuk lebih banyak

Selain itu jalurnya naik turun yang menambah sulit untuk bergerak

Dan parahnya lagi, di gumuk pasir yang hanya 5K ternyata harus saya jalani selama 1 jam, gilaaaa lama banget, mateng otak dipanggang di panas-panasan

Yang lebih nyesek lagi sewaktu melihat garis finish kurang 2km yang ternyata juga sama-sama nggak bisa di lariin

Entah karena tenaga udah habis atau pasirnya yang lembek atau emang males mau lari lagi, pokoke 2km terakhir yang biasanya saya suka kejar dengan lari interval, saat itu harus dijalani dengan sisa-sisa nafas yang ada sambil nahan di sengat matahari pantai Parangtritis

Sewaktu melihat timer di finish menunjukkan pukul 11 lebih maka disitu jadi tambah lemes karena target 10 jam tidak tercapai, tapi ya sudahlah yang penting masih finish dibawah COT
Akhirnya saya bisa lariin setelah kurang 500meter barengan sama peserta 70K

Selangkah demi selangkah kecepatan ditambah, push sampai limit sambil sesekali lihat HR biar gak bablas dan akhirnya....... Alhamdulillah bisa finish di 11 jam 16 menit waktu official panitia dengan total jarak 52.2K

Setelah dicatat pencapain waktu, langsung ambil medali sambil ambil refreshment, ada kepuasan tersendiri bisa menjalani race 50K start jam 12 malam finish pukul 11 siang dalam kondisi saya masih hidup, masih bisa jalan makan minum dengan bebas tanpa ada drama kaki kram

Bisa finish di urutan 107 dari 155 peserta finisher dari total 257 peserta 50K sudah cukup sebagai bukti kalau saya bisa mengalahkan diri sendiri

Ada beberapa perbaikan yang harus dilakukan kedepan
1. Strength bagian kaki
2. Teknik lari di pasir
3. Trek pole harus dibawa setiap kali race trail
4. Management waktu istirahat
5. Variasi makanan biar tidak bosan
6. Vest harus di ganti yang lebih ringan
7. Celana pendek harus yg khusus karena pas race salah pakai celana jadinya blister di paha

Yang lain secara keseluruhan sudah oke tinggal di tingkatkan dan habis race waktunya recovery, banyak makan minum dan tidur hehehehe

Sampai jumpa di race berikutnya....

Salam setroong