Curhat tanpa bermaksud yang lain

Bulan ini berat banget buat saya, berat karena pengeluaran harus berlipet-lipet keluarnya.
Dimulai dari kelahiran kayla yang membutuhkan biaya banyak, disambung staff kantor yang kecelakaan yang mau gak mau saya harus bertanggung jawab ngobatin.

Habis itu saya harus menggantikan kerjaan rutinnya sebagai pengirim barang yang akhirnya berefek pada kaki kram sampai tidak bisa jalan untuk beberapa hari.

Ada lagi yang lainnya, tagihan jatuh tempo dengan nilai yang sangat lumayan, order yang berlimpah dengan cara bayar tempo dari customer, cicilan2 rutin dan operasional kantor yang harus diselesaikan, kewajiban terhadap anak yatim yang harus dikeluarkan, THR yang jumlahnya bertambah dibanding tahun lalu, kewajiban mensukseskan acara bukber bersama kaum dhuafa di tambun bekasi yang kemarin sudah terselenggara dengan baik dan pengeluaran2 lain diluar perhitungan

Untuk santunan TDA ini terus terang BERAT juga buat saya melihat kondisi yang saya alami tetapi kalau dihitung dengan faedah yang saya dapat selama ini kok kayaknya saya jadi orang yang tidak tahu berterima kasih kalau tidak mau ikut membagi sedikit keuntungan yang saya dapat.

Dengan TDA saya bisa mempunyai perwakilan di beberapa kota, bisa punya networking luar biasa, liputan media yang terakhir di KONTAN mingguan yang akan dilanjut dengan liputan media nasional lainnya, dlsb

Tanpa perduli ini mau dipakai buat santunan atau bukan, yang terpenting inilah saatnya saya membagi apa yang saya dapat dari TDA, nilai 100rb sangat kecil artinya dibanding jutaan rupiah yang didapat.

Saya anggap sekarang saatnya saya bayar SPP di universitas TDA mumpung lagi ada kegiatan santunan anak yatim di bulan yang pasti diganti berlipat-lipat oleh Tuhan YME.

Salam sukses dunia akherat,