Lebaran yang berbeda
Lebaran tahun ini berbeda dengan lebaran tahun-tahun lalu dimana saya selalu menuliskan semua kegiatan mulai dari berangkat ke ciamis lalu ke surabaya sampai balik lagi ke bekasi
Semua cerita itu tersimpan rapi di blog saya http://rawiwahyudiono.com
Tahun ini saya awali dengan langsung I'tikaf di Masjid Agung Ciamis dan sewaktu I'tikaf saya meninggalkan semua urusan pekerjaan, laptop internet dan sejenisnya saya tinggal semua di rumah ciamis
Kerjaan kantor di handle sama karyawan dan alhamdulillah, pengiriman yang saya prediksi tidak akan ada ternyata meningkat terus sampai hari jumat bahkan sampai liburpun juga ada yang minta dikirim
Selama I'tikaf yang saya pegang hanya BB, Al'quran dan beberapa buku agama yang "bertebaran" di masjid selain itu ngobrol-ngobrol seputaran agama hampir setiap saat dilakukan
I'tikaf yang seharusnya berdiam diri tanpa meninggalkan masjid ternyata kali ini harus saya langgar, saya harus beberapa kali ke ATM hanya untuk transfer ongkos kirim dan ngasih jatah THR ke customer
Selain itu saya juga harus memenuhi undangan temen-temen TDA Tasik untuk buka bersama dan kesempatan bagus ini saya ajak juga temen-temen I'tikaf yang pedagang agar bisa ketemuan biar bisa berlanjut di lain waktu
Selama I'tikaf, aktifitas ngeblog dan sejenisnya tidak bisa saya lakukan karena selama I'tikaf waktu kayaknya sangat pendek sekali, hampir tidak bisa nulis walaupun cuma sekedar email
Selepas Ramadhan ternyata kondisi sama saja, muter-muter ke saudara sekitar, main ke tempat wisata, silaturahmi ke teman-teman disini ternyata cukup menghabiskan waktu dan untuk membalas ucapan selamat aja baru bisa dilakukan di hari ke 2 lebaran
Selain itu, yang bikin repot adalah soal makanan, semua yang tersaji di meja serba manis, di meja makan serba santan dan berdaging, lama-lama tenggorokan terasa gak enak untuk nelen tapi alhamdulillah cuma sehari karena sudah ada penawarnya
Ramadhan dan lebaran tahun ini sangat berbeda dengan yang sudah-sudah dan sangat banyak hikmah yang didapat
Untuk kisah mengenai hikmah I'tikaf akan segera di publish setelah tenang karena entah kenapa setiap kali mau menuliskan soal ini selalu kehilangan ide karena terganjal dengan masalah takut riya
Semua cerita itu tersimpan rapi di blog saya http://rawiwahyudiono.com
Tahun ini saya awali dengan langsung I'tikaf di Masjid Agung Ciamis dan sewaktu I'tikaf saya meninggalkan semua urusan pekerjaan, laptop internet dan sejenisnya saya tinggal semua di rumah ciamis
Kerjaan kantor di handle sama karyawan dan alhamdulillah, pengiriman yang saya prediksi tidak akan ada ternyata meningkat terus sampai hari jumat bahkan sampai liburpun juga ada yang minta dikirim
Selama I'tikaf yang saya pegang hanya BB, Al'quran dan beberapa buku agama yang "bertebaran" di masjid selain itu ngobrol-ngobrol seputaran agama hampir setiap saat dilakukan
I'tikaf yang seharusnya berdiam diri tanpa meninggalkan masjid ternyata kali ini harus saya langgar, saya harus beberapa kali ke ATM hanya untuk transfer ongkos kirim dan ngasih jatah THR ke customer
Selain itu saya juga harus memenuhi undangan temen-temen TDA Tasik untuk buka bersama dan kesempatan bagus ini saya ajak juga temen-temen I'tikaf yang pedagang agar bisa ketemuan biar bisa berlanjut di lain waktu
Selama I'tikaf, aktifitas ngeblog dan sejenisnya tidak bisa saya lakukan karena selama I'tikaf waktu kayaknya sangat pendek sekali, hampir tidak bisa nulis walaupun cuma sekedar email
Selepas Ramadhan ternyata kondisi sama saja, muter-muter ke saudara sekitar, main ke tempat wisata, silaturahmi ke teman-teman disini ternyata cukup menghabiskan waktu dan untuk membalas ucapan selamat aja baru bisa dilakukan di hari ke 2 lebaran
Selain itu, yang bikin repot adalah soal makanan, semua yang tersaji di meja serba manis, di meja makan serba santan dan berdaging, lama-lama tenggorokan terasa gak enak untuk nelen tapi alhamdulillah cuma sehari karena sudah ada penawarnya
Ramadhan dan lebaran tahun ini sangat berbeda dengan yang sudah-sudah dan sangat banyak hikmah yang didapat
Untuk kisah mengenai hikmah I'tikaf akan segera di publish setelah tenang karena entah kenapa setiap kali mau menuliskan soal ini selalu kehilangan ide karena terganjal dengan masalah takut riya
Salam sukses dunia akherat,