Akhirnya saya ber-poligami juga...!!!
[caption id="attachment_882" align="alignleft" width="300" caption="bayangkan saja jika yang di kanan kiri kita itu adalah bisnis kita yang semuanya cantik-cantik dan semlohe"][/caption]
Tanpa disadari akhirnya saya berpoligami. Sebetulnya kegiatan ini sudah saya jalankan dulu sewaktu posisi saya masih karyawan, saya dulu berpoligami di banyak tempat tetapi jangan berpikiran macam-macam dulu, poligami yang saya maksud disini adalah poligami bisnis bukan poligami di pernikahan.
Sewaktu masih karyawan, saya bisa meng-investkan sebagian gaji/komisi ke beberapa instrument investasi seperti reksadana, deposito, ikut beli saham di perusahaan tanpa aktif dan tidak perduli kemajuan usaha yang penting setiap bulan terima setoran, membikin usaha sendiri yang akhirnya berjalan di tempat karena kurang fokus.
Tetapi setelah saya meng-ikrarkan janji setia perkawinan dengan melepas jabatan karyawan menjadi seorang entrepreneur, maka saat itu juga saya sudah sah memiliki usaha komputer bernama Pradana Komputer (PRAKOM) yang spesialis di alat perbankan dan printer.
Inilah istri pertama saya yang sah yang harus saya perhatikan bener-bener, saya harus fokus membesarkan dan merawat istri yang sah ini.
Jika dulu sewaktu masih karyawan saya bisa poligami di banyak tempat dan bisa menghasilkan cashflow juga tetapi tetap hasilnya tidak akan semaksimal jika kita merawat sendiri, anggap saja kita sudah melakukan sebuah pernikahan suci.
Sama dengan perkawinan, membangun bisnis juga selalu ada pergesekan dan perubahan yang tidak mungkin saya harus cerai gara-gara perubahan tersebut tidak bisa memenuhi harapan. Saya harus berusaha mempertahankan perkawinan atau bisnis ini dengan segala macam cara.
Syukur alhamdulilah, sampai saat ini bisnis komputer masih berjalan dengan sehat walaupun selalu saja ada perubahan-perubahan yang memang saya sengaja melakukannya biar ada perbaikan.
[caption id="attachment_881" align="aligncenter" width="482" caption="hasil poligami bisa seperti ini, bayangkan jika yang kita gantung itu duit semua"][/caption]
Dalam perjalanan bisnis selalu saja ada penawaran-penawaran menarik yang entah kenapa saya sendiri merasa belum cocok untuk menjalankannya. Saya berprinsip bahwa kalau harus membuka usaha baru, saya tidak harus terlibat langsung di dalamnya, saya harus mempunyai tim yang bisa bekerja walaupun di awal-awal masih butuh sentuhan saya tetapi inipun juga tidak boleh berlarut-larut sebab saya saya juga senang ber-TTM (bukan Teman Tapi Mesra tetapi Time Team and Money)
Saat ini saya sudah berpoligami dengan beberapa bidang usaha seperti
Sampai saat ini semua masih berjalan on the track dan kalaupun terjadi gesekan-gesekan itu disebabkan karena memang ada kemajuan. Seperti sebuah becak, jika memang setiap hari berjalan maka selalu ada saja yang harus di setel jika ingin mendapatkan performance ideal.
Sekarang pertanyaannya, apakah kita harus berpoligami atau tidak..?? Coba tanyakan kepada rumput yang bergoyang
Salam sukses dunia akherat,
Tanpa disadari akhirnya saya berpoligami. Sebetulnya kegiatan ini sudah saya jalankan dulu sewaktu posisi saya masih karyawan, saya dulu berpoligami di banyak tempat tetapi jangan berpikiran macam-macam dulu, poligami yang saya maksud disini adalah poligami bisnis bukan poligami di pernikahan.
Sewaktu masih karyawan, saya bisa meng-investkan sebagian gaji/komisi ke beberapa instrument investasi seperti reksadana, deposito, ikut beli saham di perusahaan tanpa aktif dan tidak perduli kemajuan usaha yang penting setiap bulan terima setoran, membikin usaha sendiri yang akhirnya berjalan di tempat karena kurang fokus.
Tetapi setelah saya meng-ikrarkan janji setia perkawinan dengan melepas jabatan karyawan menjadi seorang entrepreneur, maka saat itu juga saya sudah sah memiliki usaha komputer bernama Pradana Komputer (PRAKOM) yang spesialis di alat perbankan dan printer.
Inilah istri pertama saya yang sah yang harus saya perhatikan bener-bener, saya harus fokus membesarkan dan merawat istri yang sah ini.
Jika dulu sewaktu masih karyawan saya bisa poligami di banyak tempat dan bisa menghasilkan cashflow juga tetapi tetap hasilnya tidak akan semaksimal jika kita merawat sendiri, anggap saja kita sudah melakukan sebuah pernikahan suci.
Sama dengan perkawinan, membangun bisnis juga selalu ada pergesekan dan perubahan yang tidak mungkin saya harus cerai gara-gara perubahan tersebut tidak bisa memenuhi harapan. Saya harus berusaha mempertahankan perkawinan atau bisnis ini dengan segala macam cara.
Syukur alhamdulilah, sampai saat ini bisnis komputer masih berjalan dengan sehat walaupun selalu saja ada perubahan-perubahan yang memang saya sengaja melakukannya biar ada perbaikan.
[caption id="attachment_881" align="aligncenter" width="482" caption="hasil poligami bisa seperti ini, bayangkan jika yang kita gantung itu duit semua"][/caption]
Dalam perjalanan bisnis selalu saja ada penawaran-penawaran menarik yang entah kenapa saya sendiri merasa belum cocok untuk menjalankannya. Saya berprinsip bahwa kalau harus membuka usaha baru, saya tidak harus terlibat langsung di dalamnya, saya harus mempunyai tim yang bisa bekerja walaupun di awal-awal masih butuh sentuhan saya tetapi inipun juga tidak boleh berlarut-larut sebab saya saya juga senang ber-TTM (bukan Teman Tapi Mesra tetapi Time Team and Money)
Saat ini saya sudah berpoligami dengan beberapa bidang usaha seperti
- Property - investasi bersama PP dan Property Club Bekasi
- Toko sembako - Cimart Cikarang
- Kuliner – Warung Bakso Mandiri, Bakso Frozen, Cireng Bandung Isi
- Fashion – Ning Boutique di Surabaya
Sampai saat ini semua masih berjalan on the track dan kalaupun terjadi gesekan-gesekan itu disebabkan karena memang ada kemajuan. Seperti sebuah becak, jika memang setiap hari berjalan maka selalu ada saja yang harus di setel jika ingin mendapatkan performance ideal.
Sekarang pertanyaannya, apakah kita harus berpoligami atau tidak..?? Coba tanyakan kepada rumput yang bergoyang
Salam sukses dunia akherat,