Kejar setoran

Salah satu hobi saya adalah main dan ngobrol bersama temen apalagi kalau ngobrolnya sambil di traktir hehehe....

Beberapa hari yang lalu saya main ke tempat usaha temen dan saya melihat kayaknya usahanya lebih maju sekarang

Barang dagangan semuanya berserakan di lantai dan kalau seperti ini biasanya dia mau ikutan bazar

Singkat cerita, kopi + air putih sudah siap diatas meja dan saya lihat mukanya cerah banget, "pasti habis dapet duit nih...." Batinku

"Bos besok aku mau ikutan bazar lagi di daerah slipi, mantep bos, mau ikutan nggak..??" Katanya dengan wajah cerah

"Nggak ah..., bonekaku nggak ada orang lagipula itungannya nggak masuk bos, keliatan untung tapi jatuhnya impas", kataku

"Bos..., sampeyan sering ikut bazar apa itu untung..?? Jangan-jangan cuma untuk muterin barang aja bos..?" Tanyaku

"Weeeh ya untung lha bos..., total 3 hari bisa 3juta bos, lumayan kan bos...." Katanya sambil tersenyum

"Terus margin berapa persen" tanyaku penasaran

"Yaaaaa sekitar 30% kotor bos"

"Bersihnya berapa setelah dikurangi macem-macem..?"

"Setelah dikurangi transport, sewa stand, makan, parkir, tol dan macem2-nya, paling dapat 100 ribuan per hari bos...." Katanya datar

"Haaaa....????!!!!! Berarti cuma dapat 100-ribuan ya perhari..?? Bener nggak itunganmu itu..??" Kataku sambil nyeruput kopi

"Iya betul sekitar segitu bos, 100 ribuan sehari..." Dan ganti dia yang nyeruput kopi

"Terus kalau cuma segitu apa mau di terusin..?? Yang paling ngabisin duit kan di ongkos sewa stand bos, betul nggak..??" Tanyaku

"Ya bos, di sewanya yang "makan" banyak dan inipun masih aku yang jaga, coba kalau anak-anak (karyawan maksudnya) apa nggak habis duitnya.? Sehari bisa 50.000 sendiri buat dia" kali ini sambil pasang muka agak sedih

"Lalu kalau emang impas gitu..., ngapain diterusin..?" Tanyaku

"Yaaaaa biasalah bos, kejar setoran hehehehe......" Katanya

"Utangku kan masih banyak bos dan kalau aku nggak begini.... terus darimana aku harus bayar hutang" sambungnya

"Emang dulu buat apa aja duitnya kok sampai kejar setoran begini.?" Tanyaku heran

"Awalnya main-main gestun KUR KTA bos tapi ternyata salah perhitungan dan hasil bisnis tidak sesuai harapan" katanya

"Dulu pas pinjaman cair ada kebutuhan lain yang mau gak mau duit pinjaman itu harus kepakai juga untuk nutupin itu walaupun nggak ada hubungannya dengan rencana pinjaman awal"

"Lalu setelah meleset akhirnya mau nggak mau duit dapur harus kepakai dan untuk menutupi kebutuhan dapur mau gak mau harus gesek kalau belanja" katanya lagi

"Lumayan bos bisa dicicil beberapa bulan dengan bunga 0% hehehe...." katanya sambil senyum kecut

Hadeuuuhhh......, ketemu lagi yang model beginian, selalu bekerja super keras untuk menutupi hutang

"Kenapa nggak kamu fokusin dulu pelunasannya ke 1 hutang dulu biar tenang lalu beralih ke hutang lainnya" kataku

"Sebab kalau harus bayarin semua dengan minimum bisa-bisa sampai kamu mati hutang juga tidak akan lunas" kataku lagi

"Puyeng bos....,buntu semua nggak bisa mikir aku bos" kali ini dengan garuk-garuk kepala

"Hahahaha emang puyeng kalau gak bisa bayar hutang tapi pas tanda tangan hutang kan nggak puyeng hahahaha...." Kataku

Obrolan masih berlanjut tetapi di akhir pertemuan dia tetep tidak mau berubah, dia lebih senang seperti ini, kesana kemari ngejar setoran sambil berharap suatu saat hutangnya akan lunas

Seandainya dia paham mengenai pentingnya aset yang bisa bekerja maka dia nggak perlu pusing dengan operasional bisnisnya

Semoga yang terbaik yang bisa diperoleh oleh kawan baikku ini, amin


Salam sukses dunia akherat,