Borobudur Marathon 21K Yang Asyik

Sudah lama saya tunggu event ini, kalau gak salah 6 bulan yang lalu saya daftarnya dengan milih kategori HM 21K jersey ukuran XL

Tetapi seiring berjalannya waktu ternyata jersey sudah berubah jadi L dan jarak HM 21K juga sudah terlalu sering jadinya race bormar yang rencana menjadi race pamungkas tahun 2018 ternyata menjadi biasa saja apalagi di bulan september lalu saya sudah bisa virgin FM di MBM Bali Marathon jadinya pas bormar pengin banget bisa FM, tapi ya sudahlah, dinikmati saja race-nya sambil lihat-lihat desa wisata sekitaran borobudur
Bendera start berkibar mulai pukul 5.30 WIB dan mulailah perjuangan menembus ribuan peserta HM yang sampai menghabiskan waktu 3 menit agar bisa melewati garis start dan dari situ saya baru start sport watch sebagai tanda awal berlari
Jalur bormar secara keseluruhan masih biasa saja, sepertinya masih lebih banyak MBM tanjakannya atau karena saya HM ya jadi tidak terlalu terasa tanjakan terjalnya

Ada salah satu teknik yang saya gunakan untuk melewati tanjakan yaitu berlari selama 10 detik lalu dilanjut jalan cepat atau power walk selama 30 detik dan di ulang lagi cara diatas jika masih kuat

Teknik ini saya gunakan untuk melewati tanjakan dan di jalanan datar saya gunakan untuk memperpendek waktu

Jika kita 10 detik berlari terus jalan selama 30 detik maka tubuh tidak akan sempat memproduksi asam laktat karena asam laktat terbentuk setelah 40 detik

Jika terlalu banyak asam laktat di tubuh maka bisa mengakibatkan kram, kaku otot dan mudah cedera

Ketemu jalur turunan ternyata bisa saya lariin dan bisa tembus pace 5 padahal dulu-dulu paling takut ketemu turunan karena bisa membebani lutut yang ujung-ujungnya bisa bikin lutut sakit

Sekedar info, disaat kita berlari, kaki menahan 3x berat tubuh artinya dengan berat 72K maka kaki saya menahan 216 kg selama lebih dari 2 jam dan di turunan beban kaki lebih berat lagi jadi memang dibutuhkan persiapan khusus untuk bisa melewati turunan dengan nyaman
Soal turunan ini saya harus terima kasih sama latihan mobility-nya yang sangat terasa manfaatnya pas ketemu turunan

Strategi di WS juga di terapkan. Total saya hanya 3x mampir ws dan yang paling lama adalah mengisi botol minum kecil, sisanya saya ambil minum sebatas membasahi kerongkongan saja

Minuman isotonik saya ambil di km terakhir buat menggantikan cairan tubuh yang hilang sedangkan air putih diminum minimal setiap 2.5K

Buah yang saya makan hanya semangka di km akhir dan itupun saya makan sambil jalan karena melewati tanjakan, setelah tanjakan baru mulai di lariin lagi

Sepanjang race saya usahakan disiplin menjaga pace minimal 7.30 dan saya bareng-bareng sama temen-temen CEO Runners berlari dengan pace stabil dan cara seperti ini nyaman sekali karena rasa capek tidak terlalu terasa kalau bisa berlari bersama teman

Borobudur di pagi itu mendung jadi nyaman buat lari dan sempat gerimis juga di beberapa jalur

Yang paling penting dari keseluruhan race ini adalah kesiapan mental karena 99% mental dan 1% teknik agar bisa menyelesaikan HM sampai finish

Di awal race saya set mindset bahwa ini adalah race jadi kalau ada apa-apa dengan peserta lain maka di tolong secukupnya atau sekedar disapa dan langsung di tinggal karena race di jalan raya sangat banyak orang yang bisa membantu

Kalau kelamaan ngobrol maka waktu akan habis padahal dari segi fisik masih kuat jadi sayang kalau tidak di lariin

Jarak kurang 2K saya menambah kecepatan karena merasa masih ada tenaga

Pakai teknik lari tempo, selama beberapa menit lari sampai HR mendekati puncak zona 4 lalu dilanjut jalan sampai hr masuk zona 3 dan di ulang-ulang terus sampai finish

Lari masuk zona 4 ini berbahaya karena memaksa jantung kerja lebih keras tetapi karena sudah saya coba beberapa kali cara ini sewaktu latihan maka insya Allah masih terkendali

Mendekati finish ketemu temen yang sejak awal sudah jauh di depan yang ternyata kakinya merasa nyeri jadinya dia harus banyak kehilangan waktu dan saya bisa melewatinya

Lari marathon bukan sekedar kecepatan tetapi strategi juga sangat diperlukan

Selesai race saya hampir tidak merasakan keluhan, kalau pegel2 di badan itu biasa soalnya jarak 21K selama 2 jam itu jauh banget tetapi cukup 1 hari recovery sudah bisa kembali normal lagi

Sesudah race ini juga tidak kalah penting, kalori di sport watch nunjukin 1500an kalori hilang jadi harus segera digantiin

Banyak banget asupan yang masuk mulai dari daging, lontong, kopi, juice, roti, sate kambing, nasi putih, sate ayam, nasi goreng, ronde dll masuk dari siang sampai tengah malem, pokoke nikmat banget makannya hehehe....

Terimakasih sama temen lari2an TDARunners, CEORunners, Puma, TNF yang selalu memberi semangat sewaktu latihan dan saat race

Pepatah lama LATIHAN TIDAK AKAN MENGKHIANATI HASIL terbukti di race Borobudur Marathon ini dan sampai jumpa di race berikutnya

Salam setroong...