Piknik Di Jalur Pendakian Gede Via Cibodas
Kamis kemarin saya, istri, kayla rencana hiking di sekitaran gunung Gede Pangrango barengan sama temen-temen TDARunners yang hari itu akan double summit gunung Gede Pangrango
Rencana saya adalah melatih kayla biar bisa daki gunung jadi ransel yang isinya perlengkapan dia harus dibawa sendiri
Target saya cukup 4 jam aja dengan jarak berapa pun dan pertimbangannya
- Berangkat jam 7 dari pintu masuk jadi jam 11 sampai dimana harus sudah turun karena waktu tempuh turun biasanya setengah dari waktu naik jadi total naik turun kalau berjalan terus semuanya 6 jam, ditambah foto-foto, lihat pemandangan, makan minum sekitar 1 jam jadi total 7 jam, artinya jam 2-an sudah sampai di basecamp lagi
- Kali ini adalah untuk latihan mental dan tubuh biar lebih kuat untuk jarak dan elevasi lebih tinggi lagi
- Estimasi musim hujan yang biasanya turun sekitar jam 3-an jadi biar perjalanan menyenangkan dan tidak bikin trauma, saat ini harus dibikin yang enjoy dulu
Persiapan snack, minuman, baju ganti, obat-obatan pribadi, power bank, hp full charge semuanya sudah disiapkan tinggal jalan
Akhirnya pukul 7 pagi start dari basecamp Cibodas bareng sama 13 temen-temen TDARunners dan berpisah setelah 1 km
Tahun lalu kami juga pernah ke air terjun Cibeureum yang jaraknya 3 km dan harus banyak di selingi dengan banyak istirahat tetapi kemarin surprise banget karena sampai 3 km kami hampir tidak berhenti jadi artinya sudah semakin kuat
Cerita perjalan ke air terjun Cibeureum ada di video ini
Jalur Cibodas ini sangat menantang karena sepanjang jalan, jalurnya dipenuhi oleh batu bersusun yang dijadikan tangga dan jadinya bisa bikin sakit kaki bagi yang belum terlatih
Sambil hiking, saya ajari juga cara menggunakan trekpole, cara berjalan di tanjakan, cara melewati turunan di batu, cara atur nafas dll
Contoh misal pas ada jalanan nanjak, disini saya tidak suruh jalan pelan, malah saya suruh jalan terus dengan kecepatan konstan karena dengan kecepatan konstan maka kaki tidak akan terlalu lama terbebani dengan berat tubuh tetapi kalau berjalan konstan terus maka 1 kaki tidak akan lama menahan beban dan jadinya bisa menghemat tenaga biar bisa jalan lebih jauh lagi
Begitu juga pas turunan, harus jalan di cepetin diusahakan kaki tidak terlalu lama menahan beban biar lutut dan otot kaki bisa lebih jauh menempuh jarak
Jika sewaktu nanjak atau turun terasa nafas ngos-ngosan "mau putus", maka bisa berhenti sebentar sekedar untuk mengembalikan nafas ke kondisi normal lalu habis itu harus jalan lagi
Berhentinya tidak boleh lebih dari 1 menit biar badan tidak jadi males kecuali memang ketemu sama yang menarik seperti air yang jernih, cari suara burung, lihat monyet ekor panjang, lihat tanaman dll
Selain menikmati pemandangan dan foto-foto, semuanya harus tetep jalan terus biar waktunya efektif
Akhirnya 3 jam kita sampai juga di sumber air panas yang sudah di ketinggian 2200Mdpl tanpa perlu ada drama macam-macam, kalau sekedar capek kaki, nafas gak teratur, itu udah biasa, namanya juga jalann nanjak dengan oksigen lebih tipis, udah pasti akan beda dengan keseharian
Merasakan sensasi jalan menanjak melewati jalur air panas dengan jurang di sebelah kiri yang hanya dibatasi dengan tali dan kaki kecemplung di air panas, sensasinya pasti seru antara badan mau jatuh sambil kaki nginjak batu yang licin
Selepas air panas masih disambut dengan tanjakan lagi dan disinilah peran saya yang harus bisa memberi semangat biar tetap bisa jalan terus karena dilihat belum sampai 4 jam jadi harus diteruskan sesampainya
Akhir sampailah di tempat camping kandang batu, berhenti sebentar buat atur nafas dan perjalanan dilanjutkan lagi menuju kandang batu
Tetapi disinilah ada insiden sandal gunung istri yang kemarin baru beli ternyata sol bawah copot semua jadi tinggal lapisan atas aja hahaha
Sempet bimbang juga apakah mau diteruskan atau cukup berhenti disitu dan setelah lihat jam ternyata sudah jam 11 artinya perjalanan sudah 4 jam jadi sudah sesuai target harus sudah berhenti
Dan asyiknya lagi 4 jam itu tepat di depan air terjun yang cantik banget jadi mending copot sandal dan main-mainan air aja, mumpung ada air terjun di ketinggian 2200 Mdpl
Ternyata airnya dingiiin banget kayak es, gak jadi deh mandi, cukup celupin kaki aja, itupun gak bisa lama-lama kalau gak pengin kaku kaki
Setelah puas main-mainan air, foto-foto lalu lanjut istirahat sebentar makan mie instan gorengan di kandang batu sambil ngobrol sama pendaki yang lain
Inilah nikmatnya daki gunung, makanan kayak apa aja jadi enak, ngobrol sama sesama pendaki bisa jadi obat capek
Selesai makan dan isi air lagi kemudian perjalanan dilanjut turun melewati jalur yang sama yang sudah pasti akan lebih cepat, estimasi 2 jam sudah sampai di bawah lagi
Hal yang paling penting adalah kita harus mengisi air penuh sebelum turun biarpun di sepanjang perjalanan ada yang jual air, tidak ada salahnya botol minum harus di isi penuh buat jaga-jaga, persiapan lengkap untuk keselamatan lebih diutamakan daripada persepsi
Perjalanan turun memang lebih cepat, disini saya mulai ngajari anak cara downhill biar aman
Tidak usah lari, cukup menggunakan berat tubuh dan biarkan kaki melangkah mantap, pandangan fokus 1-2 meter kedepan, tangan dijadikan keseimbangan sambil kontrol kecepatan
Tetapi karena sandal rusak jadi mau gak mau perjalanan agak terhambat tetapi kecepatan masih bisa di kontrol
Akhirnya 2 jam lebih sedikit sampai juga di loket masuk dan disini istirahat sebentar sekedar ambil nafas dan makan minum
Perjalanan akhirnya berhenti di warung basecamp cibodas makan nasi ayam goreng panas yang gak kalah nikmat
Selesai sudah hari ini, yang penting badan masih enak dan kalaupun sakit pegal-pegal di badan itu sudah pasti, namanya aja daki gununng, yang penting habis ini istirahatnya yang bener dijamin akan cepat pulih
Sampai jumpa di jalur yang lebih tinggi dan lebih panjang lagi