Episode pendekar pemetik bunga

Seberkas sinar menggelayut di pelupuk mata yang dibarengi dengan bayangan sebuah bangunan di sudut kota surabaya ketika sebuah nama terngiang di telinga.......... STIKOM

Sebuah tempat merajut asa, menggapai mimpi masa depan

Dalam suatu episode, sang pangeran terpesona dengan liuk tubuh sang dewi....., terpesona dengan tawa renyah yang menggetar dawai di hati

Dan menjadi petualangan sejati demi mengharap seberkas senyum manis sang dewi yang menjadi bumbu penyedap di sela-sela kejenuhan rutinitas

Gitar dan berteman dengan sesama jenis di waktu senja menjelang malam adalah sebuah kehidupan yang harus dijalani setiap saat

Bilangan angka di secarik kertas harus terlihat menawan dan segala macam cara harus dijalankan demi sebuah gelar yang bernama tukang insinyur

Hiking, climbing, camping, boxing, singing akhirnya bisa mengalahkan segalanya

Penguasa kampus julukan yang sangat hebat yang bisa digunakan sebagai alat menjerat sang dewi ke dalam rengkuhan sang pangeran

Senyum sang dewi akhirnya menghantar ke perjalanan yang tidak tentu arah walaupun harus sampai bertaruh nyawa

Desah rindu dan senyum manis dari putri sang penguasa kost membuat hati bergetar tidak karuan

Akhirnya..... kini semua itu tinggal menjadi kenangan, menjadi sebuah cerita yang sangat terlalu manis untuk dilupakan

Kini sang pangeran harus menghadapi sebuah realita kehidupan yang sama indahnya dengan kenangan masa silam

Dengan sisa umur yang merangkak naik, sang pangeran harus bertahan menahan aroma sedapnya kambing guling

Sudah sepantasnya sang pangeran bertobat sambil berdoa semoga sang penerus kehidupan bisa menjadi lebih baik dari sang pangeran saat ini

Semoga...

Bekasi, 5-januari-2011