Ijasah sangat penting
Tegakah kita jika putra/i tercinta sekolah hanya sampai lulusan SD atau SMP atau yang paling tinggi SMA..??
Senangkah kita jika melihat putra/i kita bisa di wisuda lulus sebagai sarjana..??
Dalam mencari karyawan level manajer keatas, apakah kita tega menyerahkannya kepada seorang lulusan SD..??
Muara dari jawaban pertanyaan diatas adalah perlunya sebuah tolak ukur atas prestasi yang didapat dari sekolah dan tolak ukur tersebut dinamakan IJASAH
Memang bukan sebuah jaminan jika seseorang yang ber-ijasah tinggi pasti skill-nya juga mumpuni, belum tentu...., karena masih diperlukan sebuah parameter lain yaitu sebuah pengalaman kerja
Saya baru saja menerima seorang staff administrasi & akunting lulusan D3 Management Informatika dengan IPK 3.3
Buat saya dia luar biasa dibandingkan saya yang harus ngotot bermandikan "darah" hanya demi sebuah IPK 2
Dan berdasar pengalaman semasa kuliah, teman-teman saya yang ber-IPK diatas 3 adalah seseorang yang pintar dan tekun, sangat beda jauh dibanding dengan yang ber-IPK 2
Parameter pertama saya menerima karyawan adalah nilai di ijasah dan yang kedua adalah pengalaman, soal gaji nomor terakhir karena bisa di negosiasikan. Selain itu ditentukan juga berdasar kepada posisi apa yang akan ditempatinya
Sudah menjadi kewajiban kita sebagai orang tua untuk bisa memberikan pendidikan terbaik semaksimal mungkin kepada putra/i tercinta dan untuk selanjutnya biarkan si anak memilih jalan hidupnya sendiri, mencari kerja berdasar nilai ijasah atau "membuang" ijasah menjadi seorang enterpreneur
Hidup adalah pilihan, jadi untuk memakai atau tidak memakai ijasah juga sebuah pilihan yang harus dipilih dan juga harus siap menerima segala konsekwensinya
Salam sukses dunia akherat,
Senangkah kita jika melihat putra/i kita bisa di wisuda lulus sebagai sarjana..??
Dalam mencari karyawan level manajer keatas, apakah kita tega menyerahkannya kepada seorang lulusan SD..??
Muara dari jawaban pertanyaan diatas adalah perlunya sebuah tolak ukur atas prestasi yang didapat dari sekolah dan tolak ukur tersebut dinamakan IJASAH
Memang bukan sebuah jaminan jika seseorang yang ber-ijasah tinggi pasti skill-nya juga mumpuni, belum tentu...., karena masih diperlukan sebuah parameter lain yaitu sebuah pengalaman kerja
Saya baru saja menerima seorang staff administrasi & akunting lulusan D3 Management Informatika dengan IPK 3.3
Buat saya dia luar biasa dibandingkan saya yang harus ngotot bermandikan "darah" hanya demi sebuah IPK 2
Dan berdasar pengalaman semasa kuliah, teman-teman saya yang ber-IPK diatas 3 adalah seseorang yang pintar dan tekun, sangat beda jauh dibanding dengan yang ber-IPK 2
Parameter pertama saya menerima karyawan adalah nilai di ijasah dan yang kedua adalah pengalaman, soal gaji nomor terakhir karena bisa di negosiasikan. Selain itu ditentukan juga berdasar kepada posisi apa yang akan ditempatinya
Sudah menjadi kewajiban kita sebagai orang tua untuk bisa memberikan pendidikan terbaik semaksimal mungkin kepada putra/i tercinta dan untuk selanjutnya biarkan si anak memilih jalan hidupnya sendiri, mencari kerja berdasar nilai ijasah atau "membuang" ijasah menjadi seorang enterpreneur
Hidup adalah pilihan, jadi untuk memakai atau tidak memakai ijasah juga sebuah pilihan yang harus dipilih dan juga harus siap menerima segala konsekwensinya
Salam sukses dunia akherat,