Toko yang menunggu ajal - #3
Jam 7 malam kami sekeluarga besar rame-rame main ke alun-alun ciamis yang setiap malam selalu ramai dengan pengunjung
Ada permainan yang menarik tahun ini yaitu becak kelap-kelip, sebuah becak yang sekujur bodi-nya menyala karena ditempelin lampu led bertenaga aki
1x putaran alun-alun cukup bayar 10.000 dan becaknya bisa untuk 3-4 orang
Selain becak, saya melihat ada yang baru juga yaitu adanya minimarket terkenal yang buka 24 jam persis di samping alun-alun padahal di seberang alun-alun sudah ada minimarket yang sama dan tidak jauh dari situ sekitar 200 meter juga sudah ada minimarket yang sama juga
Sebelum ada minimarket ini, di ciamis ada sebuah toko yang sangat terkenal sejak dulu yaitu toko Hejo dan toko Payung
Toko ini sudah lebih dari 10 tahun berdiri dengan situasi dan kondisi yang nyaris tidak ada perubahan
Barang dagangan tidak banyak berubah, suasana toko muram tidak se-semarak minimarket, barang dagangan menumpuk tidak dibedakan per jenisnya, dll
Kedua toko ini lambat laun mulai kehilangan pembeli karena secara naluri pembeli akan mengunjungi tempat yang lebih nyaman
Kedua toko ini harus berubah, harus lebih eye catching karena nama toko ini sangat terkenal di sekitaran ciamis kota dengan letak yang sangat strategis
Tidak bisa menyalahkan pemerintah 100% atau menyalahkan investor yang membangun toko di dekat mereka karena ini semata-mata hanya masalah perubahan yang memang harus dilakukan
Jika perubahan tidak dilakukan oleh si pemilik maka "paksaan" dari luar berupa pindahnya pembeli ke minimarket tersebut akan lebih mempercepat sirnanya mentari di ufuk barat
Semoga saja toko tradisional segera sadar bahwa mereka sekarang tidak sendiri dan jaman memang sudah berubah
Ikuti perjalanan saya di #jol dan TL @rawiPrakom
Salam sukses dunia akherat,
http://prakom.com
http://rawiwahyudiono.com
http://twitter.com/rawiPrakom
http://facebook.com/rawi.wahyudiono
Ada permainan yang menarik tahun ini yaitu becak kelap-kelip, sebuah becak yang sekujur bodi-nya menyala karena ditempelin lampu led bertenaga aki
1x putaran alun-alun cukup bayar 10.000 dan becaknya bisa untuk 3-4 orang
Selain becak, saya melihat ada yang baru juga yaitu adanya minimarket terkenal yang buka 24 jam persis di samping alun-alun padahal di seberang alun-alun sudah ada minimarket yang sama dan tidak jauh dari situ sekitar 200 meter juga sudah ada minimarket yang sama juga
Sebelum ada minimarket ini, di ciamis ada sebuah toko yang sangat terkenal sejak dulu yaitu toko Hejo dan toko Payung
Toko ini sudah lebih dari 10 tahun berdiri dengan situasi dan kondisi yang nyaris tidak ada perubahan
Barang dagangan tidak banyak berubah, suasana toko muram tidak se-semarak minimarket, barang dagangan menumpuk tidak dibedakan per jenisnya, dll
Kedua toko ini lambat laun mulai kehilangan pembeli karena secara naluri pembeli akan mengunjungi tempat yang lebih nyaman
Kedua toko ini harus berubah, harus lebih eye catching karena nama toko ini sangat terkenal di sekitaran ciamis kota dengan letak yang sangat strategis
Tidak bisa menyalahkan pemerintah 100% atau menyalahkan investor yang membangun toko di dekat mereka karena ini semata-mata hanya masalah perubahan yang memang harus dilakukan
Jika perubahan tidak dilakukan oleh si pemilik maka "paksaan" dari luar berupa pindahnya pembeli ke minimarket tersebut akan lebih mempercepat sirnanya mentari di ufuk barat
Semoga saja toko tradisional segera sadar bahwa mereka sekarang tidak sendiri dan jaman memang sudah berubah
Ikuti perjalanan saya di #jol dan TL @rawiPrakom
Salam sukses dunia akherat,
http://prakom.com
http://rawiwahyudiono.com
http://twitter.com/rawiPrakom
http://facebook.com/rawi.wahyudiono