Pilih perkasa atau sehat..??

gambar diambil dari google

gambar diambil dari google

Kalimat perkasa ini ngingetin saya pada obat kuat yang membikin orang "loyo" menjadi tambah greeeeng dan juga bisa dijadikan kado buat mama hehehe.....

Padahal sebetulnya obat kuat ini bisa juga untuk mereka yang bener-bener membutuhkan untuk kekuatan fisik

Ide obat kuat ini muncul sehabis saya ngobrol dengan seorang teman lama dimana obrolannya nggak jauh dari soal peluang usaha dan menyinggung soal hutang

Diceritakan bahwa ada seseorang yang sangat-sangat sukses sekali, dia menguasai industri dari hulu sampai hilir, menguasai dari pembuatan sampai penjualan

Liputan media juga sudah nggak keitung jumlahnya, foto liputan dan penghargaan menempel rapi dengan gagah di dinding ruang kerjanya

Karyawannya berjumlah puluhan orang yang setiap hari selalu sibuk dengan rutinitas dan dalam periode tertentu kadang-kadang masih membutuhkan tambahan karyawan lagi

Saya sampai bingung ngeliatnya, gimana caranya ya dia bisa sebesar itu..??

Pabrik punya, toko punya, tanah punya, rumah punya, kendaraan punya, pokoknya semua standard orang hidup dia sudah punya semuanya

Usahanya memang sudah berjalan 10 tahun di bidang yang sama tanpa ngelirik usaha lain jadi menurut saya memang sudah pantas dia ada di posisi seperti saat ini

Dan di sela-sela obrolan ternyata ada hal yang mengejutkan saya mengenai teman yang sukses ini yaitu ternyata dia sudah lama menjadi "karyawannya bank dan leasing" artinya semua yang di punya itu hasil dari pinjaman bank dan investor ditambah dengan leasing

Setiap pemasukan puluhan bahkan ratusan juta hanya sekejap saja di rekening habis itu mengalir deras ke beberapa rekening bank investor dan leasing

Sangat sedikit yang masuk ke kantong perusahaan atau bahkan tidak ada sama sekali kalau mau dihitung secara detail

Setelah ditelusuri ternyata dia sudah bertahun-tahun memakai cara gali lobang tutup lobang, mencari pinjaman untuk menutup pinjaman satunya

Sebetulnya dia sadar akan hal ini tetapi karena memang kebutuhannya dia sudah terlanjur banyak ya akhirnya harus dijalani juga cara ini yang entah sampai kapan akan berakhir

Akhirnya obrolan menjurus ke soal riba yang di bagian ini saya lebih banyak menjadi pendengar yang baik tidak berani komentar karena keterbatasan ilmu, daripada di komplain mendingan diem

Tetapi ada hal yang "menancap" di otak saya soal riba ini yaitu bahwa setiap pekerjaan kita tidak akan berkah jika masih ada riba didalamnya, waduuh..., bisa cilaka nih....!!!

Saya tidak tahu ada hubungannya atau tidak tetapi yang jelas setiap orang yang saya temui selalu mengeluh kalau punya hutang biarpun bisnisnya masih berjalan normal, apakah ini tanda-tanda tidak berkah...?? Walahualam saya tidak tahu

Kembali ke cerita kawan tadi, sebetulnya dia sudah dikasih tahu untuk merubah cara lamanya yang selalu mengandalkan hutang pihak ketiga sebab cara ini buat dia sudah tidak cocok lagi tetapi karena dianya masih PD jadi ya dibiarkan saja karena ini bisnisnya dia dan hanya dia sendiri yang tahu

Menurut saya soal menggunakan pinjaman atau tidak kembali ke diri masing-masing, asalkan sudah terukur dan siap menanggung segala resiko maka dijalankan saja karena kita tidak akan tahu sebelum mencoba dijalankan

Memang kalau saya lihat perbedaan antara mereka yang menggunakan hutang pihak ketiga dengan yang tidak menggunakan adalah kelihatan pada percepatan usaha dan kepemilikan aset

Yang menggunakan hutang akan kelihatan kinclong perkasa "di atas" padahal pondasi belum tentu bagus sedangkan yang memakai cara "sehat" tidak pakai hutang akan kelihatan sangaaaat lambat dengan ujung yang kecil tetapi mempunyai pondasi yang sangat kuat, sama seperti ilustrasi gambar di atas

Pilihan ada di tangan kita, semua ada caranya, semua ada resikonya, kenali dan mainkan sebaik mungkin


Salam sukses dunia akherat,