Kawan-kawan TDA sejajar dengan perusahaan besar di Franchise Expo 2009

[caption id="attachment_595" align="alignleft" width="300" caption="Nampang dulu sebagai bukti kedatangan di Franchise & License Expo 2009"]IMG00847[/caption]

Acara Franchise & License Expo 2009 yang diselenggarakn di JCC menjadi kunjungan wajib bagi kami sekeluarga. Kunjungan ke pameran ini kami oergunakan sebagai sarana rekreasi keluarga dan juga sebagai saran untuk mencari inspirasi.

Di acara ini ada kawan-kawan dari TDA Bekasi yang ikut berpartisipasi yang pak erry dengan sepatu wanita Eltaft dan pak Dewanto dengan Pulsa Box-nya yang semakin hari semakin agresif berjualan.

Disela-sela menunggu pak Dewanto yang akan memberikan fasilitas tiket gratis bagi kami, saya ketemu dengan pak rony dan keluarga yang sudah datang dari pagi dan akan segera pulang.

[caption id="attachment_597" align="alignleft" width="300" caption="Master sepatu wanita ELTAFT dikerubutin penggemar wanita-nya"]IMG00849[/caption]

Acara Franchise expo ini sangat menarik dan beragam. Ada banyak produk yang dijual mulai dari harga 2.5jt sampai ratusan juta rupiah. Tetapi yang harus diingat adalah, jangan sembarangan memilih produk, pilih yang sudah teruji.

Buat saya pribadi patokan yang paling gampang untuk memilih produk bukan dari besarnya investasi tetapi saya gunakan acuan dari beberapa parameter dibawah ini

  1. Memilih produk yang sudah dikenal luas

  2. Memilih produk dari orang yang kita kenal dekat


Produk yang dikenal luas di Franchise Expo ini sangat banyak sekali dan pasti diantara kita sudah banyak yang mengenalnya.

Untuk memilih orang yang kita kenal itu juga sangat mudah, di acara ini tinggal kita pilih aja produk dari kawan-kawan TDA yang sangat beragam, mulai dari kuliner, pelatihan bahasa, salon, life style atau apa saja tergantung dari passion kita.

[caption id="attachment_599" align="alignleft" width="300" caption="Pak Dewanto serius menjelaskan tentang Pulsa Box"]IMG00852[/caption]

Sepatu wanita Eltaft yang dikomandani oleh pak Ery terlihat sangat ramai oleh kunjungan dari ibu-ibu yang saya yakin pasti bisa berlanjut dengan deal bisnis, sangat kelihatan sekali dari keseriusan beberapa prospek yang sangat lama sekali ngobrol dengan tim dari sepatu waniat Eltaft.

Pulsa Box yang dipimpin oleh pak Dewanto juga tidak mau kalah. Saya sampai harus menunggu pak Dewanto lama sekali didepan pintu masuk karena pak Dewanto masih melayani tamu. Biarpun saya sering mondar-mandir didepan stand pulsa box, tetap saja saya tidak bisa ngobrol dengan pak Dewanto karena saking banyaknya prospek yang konsultasi.

Ada hal yang menarik perhatian saya selama pameran ini yaitu mengenai biaya franchise agar bisa jualan bakmie. Biayanya sangat beragam tetapi yang paling kecil adalah 10 juta rupiah dan bahkan ada yang lebih tinggi dari itu.

Di kawan-kawan TDA Bekasi sudah banyak yang jualan bakmi dengan nama yang beragam seperti bakmie perto, mie pelangi dan yang terakhir adalah MIYABI. Semua produk mie ini berasal dari satu sumber, berasal dari satu orang yang sangat baik hati yaitu pak Syamsu yang berasal dari Karawang dan sekarang tergabung di MMC2 Cikarang. Lebih hebatnya lagi, pak Syamsu tidak menarik biaya apaun alias gratis untuk pelatihannya dan juga untuk biaya franchise fee atau apapun namanya. Beliau ikhlas memberikan semua ilmunya dengan gamblang, jelas dan transparan.

[caption id="attachment_600" align="alignleft" width="300" caption="Brosur mie dengan investasi 10juta"]IMG00853[/caption]

Saya pernah menanyakan ke pak syamsu mengenai alasan beliau kenapa harus memberikan pelatihan gratis dan kenapa usaha mie ini tidak di-franchise-kan. Sungguh mengagetkan jawabannya, "... saya tidak mau mem-franchise-kan karena kalau franchise maka yang kaya itu saya sendiri, saya ingin kita bisa kaya bersama-sama...". Sangat mengagetkan jawaban dari seorang Syamsu yang ternyata sampai saat ini tidak punya warung bakmi dan juga masih menjadi karyawan alias TDB (versi TDA). Untuk profile lengkap pak Syamsu lain waktu akan saya tuliskan.

Kembali ke masalah biaya franchise mie yang 10juta yang "mungkin" kelihatan menarik bagi beberapa orang. Bagi saya pribadi nilai 10juta terlalu mahal, saya lebih tertarik dengan konsepnya pak Syamsu yang memberikan pelatihan bagi mereka yang mau membuka usaha mie dengan aneka rasa. Cukup dengan modal dibawah 5 juta sudah bisa jualan bakmi dengan margin yang menggiurkan.

Semoga keikutsertaan kawan-kawan TDA bisa menambah semangat buat yang lainnya untuk bisa segera ACTION dengan membuka lapangan kerja buat orang lain.

Salam sukses dunia akherat,