Liburan, bermain, belajar, belanja dan fokus
[caption id="attachment_1098" align="alignleft" width="300" caption="salah satu wahana permainan di Bobo Fair"][/caption]
Minggu-minggu ini adalah musim liburan sekolah tapi kami sekeluarga harus menghabiskan liburan ini "dirumah saja" nggak kemana-mana.
Ada sebab utama kenapa harus dirumah aja yaitu kandungan istri yang sudah mendekati hari-hari terakhir yang diperkirakan akhir juli akan lahir bidadari cantik ke dunia ini.
Tapi ada enaknya juga liburan di rumah sebab galih seharian bisa mainan terus sama temen-temen kampungnya, mainannya nggak selalu mainan PS tetapi mainan khas anak kampung yang dihari biasa sangat sulit dilakukan sama-sama karena masing-masing sekolahnya beda jam masuknya.
Kunjungan rutin setiap tahun semasa liburan adalah melihat pameran Pekan Raya Jakarta "PRJ", pameran Bobo Fair di JCC dan sekalian makan di Jajanan Festival Bango. Sebuah agenda rutin bagi kami sekeluarga yang memang hobi ngelihat pameran.
[caption id="attachment_1101" align="alignleft" width="300" caption="salah satu sudut Festival Jajanan Bango Nusantara"][/caption]
Selain jalan sama keluarga, saya juga bisa fokus untuk pengembangan usaha yang akhir-akhir ini sangat membutuhkan konsentrasi penuh karena ada banyak sekali tantangan dan peluang yang harus segera dijawab.
Di sela-sela kesibukan belanja kebutuhan bayi (lebih tepatnya membeli yang masih kurang karena pakaian bekas Galih sewaktu masih bayi masih ada), saya ngobrol dengan pemilik toko bayi di Mega Bekasi.
Dia cerita bahwa tokonya saat ini sudah ada beberapa yang tersebar di sekitar jakarta dan bekasi seperti di Pasar Pagi M2, Bekasi Square, Mega Bekasi, dll. Kalau dilihat omzetnya sih satu toko bisa lebih dari 10juta sehari karena belanjaan saya saja yang "cuma" sedikit ini aja sudah hampir 500rb dan selama saya duduk disitu sudah banyak transaksi terjadi dari pembeli lain.
Bapak ini cerita bahwa dia mulai jualan perlengkapan bayi sejak tahun 80-an yang di awali dengan buka toko di pasar pagi M2.
"....ya pantes pak kalau sudah punya toko banyak, lha wong mulainya aja dari tahun 80-an...", kataku.
"sekarang saya ada 1 karyawan yang khusus nanganin penjualan online. Dia bisa chatting, email dan sekalian ngirim barang", katanya
[caption id="attachment_1102" align="alignleft" width="300" caption="melengkapi kebutuhan putri kecil yang akan mengharumkan dunia di awal agustus"][/caption]
Pelajaran tentang ketekunan dan fokus dalam usaha yang bisa saya ambil dari bapak ini, 20-an tahun membangun bisnis bukan sebuah waktu yang pendek.
Tetapi kita jangan mau "mengikuti" cara bapak ini dalam berusaha yang dalam waktu 20 tahun harus mempunyai beberapa toko, kita bisa memperpendek waktunya dengan cara belajar dari yang lebih hebat, kita belajar dari kesalahan orang lain lalu kita perbaiki agar kita tidak harus mengulang kesalahan yang sama.
Alhamdullilah saya banyak ngobrol dengan pemilik toko ini dan lain waktu akan saya share lagi mengenai obrolan ini.
Salam sukses dunia akherat,
Minggu-minggu ini adalah musim liburan sekolah tapi kami sekeluarga harus menghabiskan liburan ini "dirumah saja" nggak kemana-mana.
Ada sebab utama kenapa harus dirumah aja yaitu kandungan istri yang sudah mendekati hari-hari terakhir yang diperkirakan akhir juli akan lahir bidadari cantik ke dunia ini.
Tapi ada enaknya juga liburan di rumah sebab galih seharian bisa mainan terus sama temen-temen kampungnya, mainannya nggak selalu mainan PS tetapi mainan khas anak kampung yang dihari biasa sangat sulit dilakukan sama-sama karena masing-masing sekolahnya beda jam masuknya.
Kunjungan rutin setiap tahun semasa liburan adalah melihat pameran Pekan Raya Jakarta "PRJ", pameran Bobo Fair di JCC dan sekalian makan di Jajanan Festival Bango. Sebuah agenda rutin bagi kami sekeluarga yang memang hobi ngelihat pameran.
[caption id="attachment_1101" align="alignleft" width="300" caption="salah satu sudut Festival Jajanan Bango Nusantara"][/caption]
Selain jalan sama keluarga, saya juga bisa fokus untuk pengembangan usaha yang akhir-akhir ini sangat membutuhkan konsentrasi penuh karena ada banyak sekali tantangan dan peluang yang harus segera dijawab.
Di sela-sela kesibukan belanja kebutuhan bayi (lebih tepatnya membeli yang masih kurang karena pakaian bekas Galih sewaktu masih bayi masih ada), saya ngobrol dengan pemilik toko bayi di Mega Bekasi.
Dia cerita bahwa tokonya saat ini sudah ada beberapa yang tersebar di sekitar jakarta dan bekasi seperti di Pasar Pagi M2, Bekasi Square, Mega Bekasi, dll. Kalau dilihat omzetnya sih satu toko bisa lebih dari 10juta sehari karena belanjaan saya saja yang "cuma" sedikit ini aja sudah hampir 500rb dan selama saya duduk disitu sudah banyak transaksi terjadi dari pembeli lain.
Bapak ini cerita bahwa dia mulai jualan perlengkapan bayi sejak tahun 80-an yang di awali dengan buka toko di pasar pagi M2.
"....ya pantes pak kalau sudah punya toko banyak, lha wong mulainya aja dari tahun 80-an...", kataku.
"sekarang saya ada 1 karyawan yang khusus nanganin penjualan online. Dia bisa chatting, email dan sekalian ngirim barang", katanya
[caption id="attachment_1102" align="alignleft" width="300" caption="melengkapi kebutuhan putri kecil yang akan mengharumkan dunia di awal agustus"][/caption]
Pelajaran tentang ketekunan dan fokus dalam usaha yang bisa saya ambil dari bapak ini, 20-an tahun membangun bisnis bukan sebuah waktu yang pendek.
Tetapi kita jangan mau "mengikuti" cara bapak ini dalam berusaha yang dalam waktu 20 tahun harus mempunyai beberapa toko, kita bisa memperpendek waktunya dengan cara belajar dari yang lebih hebat, kita belajar dari kesalahan orang lain lalu kita perbaiki agar kita tidak harus mengulang kesalahan yang sama.
Alhamdullilah saya banyak ngobrol dengan pemilik toko ini dan lain waktu akan saya share lagi mengenai obrolan ini.
Salam sukses dunia akherat,