Salah satu contoh kasus di era Netizen
[caption id="attachment_1390" align="alignleft" width="300" caption="Spectroline dan overlay ini yang mengalami keterlambatan pengiriman kepada konsumen"][/caption]
Hari ini dari tim ekspedisi kami melakukan kesalahan keterlambatan pengiriman barang ke surabaya padahal konsumen sudah membayar penuh sekalian dengan ongkos kirimnya.
Setelah kita evaluasi dan mengetahui kejadian yang sesungguhnya lalu dari kami menghubungi lewat telpon ke konsumen untuk mengabarkan keterlambatan ini sambil kita berikan beberapa kompensasi seperti
Dalam percakapan antara kami dengan konsumen ternyata berlangsung secara hangat walaupun ada sedikit rasa kecewa dari mereka tetapi secara keseluruhan akhirnya semua bisa berjalan dengan lancar.
Ternyata apa yang saya lakukan ini adalah termasuk salah satu cara untuk menghadapi persaingan di era Netizen seperti yang saya dapatkan ilmunya sewaktu seminar bersama begawan marketing bp Hermawan Kartajaya.
Di era netizen ini, konsumen sekarang bebas "berkicau" di mana-mana lewat semua media seperti twitter, FB, email, blog dan yang lainnya.
Jika di era "masa lalu" respon yang kita lakukan hanya akan berimbas kepada konsumen sendiri dan ber-efek kepada yang lain dalam waktu yang lama karena keterbatasan media penyalurannya tetapi saat ini hal itu sangat berbeda, sekarang jika kita melakukan sesuatu perbuatan maka saat itu juga perbuatan kita bisa tersebar ke seluruh penjuru dunia tanpa melalui sensor.
Jadi perusahaan saat ini harus transparan dan memposisikan diri sebagai partner kepada konsumen, sudah bukan saatnya lagi bahwa pimpinan perusahaan adalah bos kita atau konsumen adalah raja tetapi yang ada adalah kesetaraan.
Apakah konsumen akan puas dengan kita setelah kita melakukan hal ini...?? tidak ada yang tahu sebelum konsumen "berkicau" di dunia maya, banyak-banyaklah berdoa dan melakukan kebajikan maka hal itu akan berimbas kepada diri kita sendiri.
Salam sukses dunia akherat,
Hari ini dari tim ekspedisi kami melakukan kesalahan keterlambatan pengiriman barang ke surabaya padahal konsumen sudah membayar penuh sekalian dengan ongkos kirimnya.
Setelah kita evaluasi dan mengetahui kejadian yang sesungguhnya lalu dari kami menghubungi lewat telpon ke konsumen untuk mengabarkan keterlambatan ini sambil kita berikan beberapa kompensasi seperti
- Pembebasan ongkos kirim
- Pengembalian sejumlah uang kepada konsumen dalam jumlah yang cukup signifikan
Dalam percakapan antara kami dengan konsumen ternyata berlangsung secara hangat walaupun ada sedikit rasa kecewa dari mereka tetapi secara keseluruhan akhirnya semua bisa berjalan dengan lancar.
Ternyata apa yang saya lakukan ini adalah termasuk salah satu cara untuk menghadapi persaingan di era Netizen seperti yang saya dapatkan ilmunya sewaktu seminar bersama begawan marketing bp Hermawan Kartajaya.
Di era netizen ini, konsumen sekarang bebas "berkicau" di mana-mana lewat semua media seperti twitter, FB, email, blog dan yang lainnya.
Jika di era "masa lalu" respon yang kita lakukan hanya akan berimbas kepada konsumen sendiri dan ber-efek kepada yang lain dalam waktu yang lama karena keterbatasan media penyalurannya tetapi saat ini hal itu sangat berbeda, sekarang jika kita melakukan sesuatu perbuatan maka saat itu juga perbuatan kita bisa tersebar ke seluruh penjuru dunia tanpa melalui sensor.
Jadi perusahaan saat ini harus transparan dan memposisikan diri sebagai partner kepada konsumen, sudah bukan saatnya lagi bahwa pimpinan perusahaan adalah bos kita atau konsumen adalah raja tetapi yang ada adalah kesetaraan.
Apakah konsumen akan puas dengan kita setelah kita melakukan hal ini...?? tidak ada yang tahu sebelum konsumen "berkicau" di dunia maya, banyak-banyaklah berdoa dan melakukan kebajikan maka hal itu akan berimbas kepada diri kita sendiri.
Salam sukses dunia akherat,