Belajarnya dimulai dengan cara yang berbeda dengan guru lain
[caption id="attachment_1357" align="alignleft" width="300" caption="ulangannya setiap saat tetapi pas jadwalnya ulangan mereka malah saya ajak ngobrol-ngobrol aja"][/caption]
Diawal-awal saya ngajar di kelas X SMK Karya Mandiri Jatiasih Bekasi ini saya sempet bingung dengan kemampuan siswanya yang sebagian besar dari kalangan yang belum kaya. Sebagian besar dari mereka belum paham soal internet apalagi yang namanya Facebook, email, YM dan sebangsanya.
Saya baca kurikulum komputer kelas X sungguh sangat jauh dari bayangan saya yang saat itu saya membayangkan ada kurikulum tentang nge-blog, ada pengenalan tentang onlen dan lainnya.
Selain itu materi pelajaran saya seperti menata produk, kerjasama kolega dan pelanggan, penjualan kesemuanya hanya sebatas teori di buku yang saya yakin akan sangat sulit diaplikasikan di dalam kelas.
Setelah baca-baca semua akhirnya saya ambil kesimpulan bahwa semua materi itu akan habis kalau siswa langsung praktek berjualan dan praktek bercerita melalui media blog atau internet.
Kisah perjalanan murid SMK Karya Mandiri belajar sambil berjualan saya lampirkan di bawah artikel ini.
[caption id="attachment_1356" align="alignleft" width="300" caption="mentoring bisnis diadakan 2x dalam sebulan"][/caption]
Untuk merubah mindset entrepreneur maka semenjak di kelas sudah saya kenal beberapa langkah dengan praktek langsung seperti
Sengaja saya pakai cara beda seperti guru lain karena menurut saya seorang entrepreneur itu harus berbeda tetapi masih dalam batas-batas norma yang berlaku di masyarakat.
Tindakan tegas yang melanggar kesopanan pelan-pelan saya terapkan seiring dengan progress mengubah mindset.
Hanya dalam 2x pertemuan, siswa yang belum pernah pakai FB dan email sekarang sudah bisa makai walaupun masih belum lancar. Kenapa bisa....???? karena setiap tugas selalu saya paksakan untuk mengirim email ke email pribadi saya dan juga mereka semua wajib nge-add account FB saya dan temen-temen yang lain.
Langkah masih panjang tetapi mereka sudah memulai sejak dini, sejak mereka masih belum punya beban tanggung jawab keluarga.
Salam sukses dunia akherat,
Diawal-awal saya ngajar di kelas X SMK Karya Mandiri Jatiasih Bekasi ini saya sempet bingung dengan kemampuan siswanya yang sebagian besar dari kalangan yang belum kaya. Sebagian besar dari mereka belum paham soal internet apalagi yang namanya Facebook, email, YM dan sebangsanya.
Saya baca kurikulum komputer kelas X sungguh sangat jauh dari bayangan saya yang saat itu saya membayangkan ada kurikulum tentang nge-blog, ada pengenalan tentang onlen dan lainnya.
Selain itu materi pelajaran saya seperti menata produk, kerjasama kolega dan pelanggan, penjualan kesemuanya hanya sebatas teori di buku yang saya yakin akan sangat sulit diaplikasikan di dalam kelas.
Setelah baca-baca semua akhirnya saya ambil kesimpulan bahwa semua materi itu akan habis kalau siswa langsung praktek berjualan dan praktek bercerita melalui media blog atau internet.
Kisah perjalanan murid SMK Karya Mandiri belajar sambil berjualan saya lampirkan di bawah artikel ini.
[caption id="attachment_1356" align="alignleft" width="300" caption="mentoring bisnis diadakan 2x dalam sebulan"][/caption]
Untuk merubah mindset entrepreneur maka semenjak di kelas sudah saya kenal beberapa langkah dengan praktek langsung seperti
- WAJIB nyontek sewaktu ujian mata pelajaran saya
- Duduk boleh pindah sewaktu saya ngajar
- Boleh duduk di lantai sambil tiduran sewaktu ujian
- Belajar tidak selalu didalam kelas
Sengaja saya pakai cara beda seperti guru lain karena menurut saya seorang entrepreneur itu harus berbeda tetapi masih dalam batas-batas norma yang berlaku di masyarakat.
Tindakan tegas yang melanggar kesopanan pelan-pelan saya terapkan seiring dengan progress mengubah mindset.
Hanya dalam 2x pertemuan, siswa yang belum pernah pakai FB dan email sekarang sudah bisa makai walaupun masih belum lancar. Kenapa bisa....???? karena setiap tugas selalu saya paksakan untuk mengirim email ke email pribadi saya dan juga mereka semua wajib nge-add account FB saya dan temen-temen yang lain.
Langkah masih panjang tetapi mereka sudah memulai sejak dini, sejak mereka masih belum punya beban tanggung jawab keluarga.
Salam sukses dunia akherat,