Ada nggak ada harus ada - TIDAK MUDIK 2

Sore itu di Bekasi hujan cukup deras, sangat enak untuk meng-ademkan suasana yang memang sudah adem.

Kesibukan istriku di dapur yaitu bikin opor ayam dan ketupat dalam jumlah secukupnya karena si kecil Kayla tidak bisa ditinggal lama, dia maunya di dekep terus sama mamanya.

Pada hari ini saya baru merasakan tidak mudik pas lebaran setelah selama 14 tahun ninggalin kampoeng halaman Surabaya hanya karena ijazah saya tidak laku di surabaya.



[caption id="attachment_1259" align="aligncenter" width="300" caption="sambel goreng ati/telor, rendang, opor, ketupat, ayam goreng yang hampir semuanya dikasih oleh tetangga"][/caption]

Dan pada hari ini juga saya merasakan bagaimana rasanya berlebaran di kampoeng betawi. Kata tetangga-tetangga yang memang asli betawi, kalau lebaran hukumnya wajib untuk masak daging dan sudah menjadi kewajiban bagi yang muda untuk memberi kepada yang tua, wooow....... gimana kalau sodaranya banyak dan dia anak terakhir ya...???


Saya punya tetangga yang kesehariannya "hidupnya tidak jelas". Dia hidup dengan 3 anak, yang suami kerja serabutan sedangkan istrinya buruh cuci di perumahan. Dari sini saja sudah ketahuan bagaimana pendapatan bulanannya.

Tetapi untuk lebaran kali ini, mereka "harus" belanja daging 5 kg yang kalau tidak salah harganya 90,000/kg, lalu beli ayam buat di opor, bikin ketupat, nyediain makanan kering buat tamu dan beli keperluan lebaran lainnya seperti orang-orang.

Menurut ceritanya, dia "cuma" habis 1 juta untuk persiapan lebaran dan habis itu dia tidak megang duit sama sekali karena sudah habis buat belanja.

Sumber duit itu semua asalnya dari hasil nabung dan THR dari orang-orang yang ngasih.

Saya nggak habis pikir kenapa ya bisa begitu....??? tapi ya apa mau dikata, kalau memang sudah kebiasaan kayaknya agak sulit untuk ngerubahnya.

Selamat Idul Fitri Mohon Maaf Lahir & Batin.

Salam sukses dunia akherat,