Pengusaha mikro jangan menyerah...!!!
[caption id="attachment_1236" align="aligncenter" width="300" caption="Menko Perekonomian RI Bp. Hatta Rajasa menyampaikan tentang ekonomi Indonesia saat ini dan tantangan kedepan"][/caption]
Hari ini saya memenuhi undangan KADIN di acara Rakornas KADIN di JCC. Saya diundang dalam kapasitas sebagai pemenang UMKM berprestasi 2010 yang diadakan oleh KADIN dan kementerian UMKM.
Acara yang dibuka oleh Menko perekonomian bp. Hatta Radjasa dan juga dihadiri oleh menteri UMKM dan Koperasi bp. Syarief Hasan, banyak dihadiri oleh pengusaha nasional dari seluruh Indonesia.
Acara berlangsung cukup meriah terutama di sesi tanya jawab. Saling curhat antara para pengusaha dengan bapak menteri yang juga didampingi dari pihak perbankan (BRI) berlangsung dalam suasana sangat hangat.
Permasalahan mulai dari akses pasar, permodalan, infrastruktur, SDM, regulasi dan hal-hal "sepele", dijawab oleh bp menteri dengan sangat lugas walaupun kadang-kadang masih juga ada yang belum bisa dijawab dengan tuntas.
[caption id="attachment_1237" align="aligncenter" width="300" caption="suasana buka bersama bersama pak beye, para menteri dan KADIN"][/caption]
Ada hal menarik yang menjadi perhatian saya dan semua kalangan pengusaha yaitu mengenai akses permodalan yang sangat susah didapat oleh para pengusaha khususnya pengusaha kelas mikro.
Sebagai contoh, bunga mikro bisa mencapai 20% sedangkan bagi peminjam besar bisa dapat 12% atau bahkan malah bisa dibawah itu jika memang pinter melakukan lobi.
Mengikuti diskusi para pengusaha ini sangat menarik karena yang banyak diungkap adalah mengenai segala macam persoalan UMKM dan yang lebih menggembirakan lagi bahwa kepedulian kepada UMKM ini disampaikan oleh para pengusaha skala nasional.
Kesimpulan pribadi yang bisa saya simpulkan adalah bahwa kepada pelaku usaha mikro jangan terlalu berharap peran serta perbankan dalam hal permodalan.
Jadi kepada para pengusaha mikro (pengusaha kelas kecil banget).... jangan lama-lama berada di posisi seperti ini, segeralah melakukan perbaikan agar bisa segera naik kelas dan bisnisnya bisa "dilirik" oleh perbankan.
[caption id="attachment_1238" align="aligncenter" width="300" caption="2 pengusaha nasional yang ikut meramaikan rakornas KADIN"][/caption]
Tetapi jangan patah semangat buat pelaku usaha mikro, banyak jalan menuju ke roma. Ada banyak badan swasta non bank yang bisa memberikan pinjaman dengan bunga murah dan tanpa perlu jaminan, seperti Sahabat UKM dari Sampoerna, universitas besar seperti UI, Gajah Mada dan masih banyak lagi yang bertebaran di luar sana.
Sudah tepat bagi pelaku UMKM saat ini untuk bisa berkiprah lebih jauh, sudah saatnya pelaku bisnis UMKM berjualan "keluar kandang" ke luar negeri.
Maju terus pantang mundur.... setiap kesulitan selalu ada jalan keluarnya asal kita benar-benar berniat mencarinya.
Salam sukses dunia akherat,
Hari ini saya memenuhi undangan KADIN di acara Rakornas KADIN di JCC. Saya diundang dalam kapasitas sebagai pemenang UMKM berprestasi 2010 yang diadakan oleh KADIN dan kementerian UMKM.
Acara yang dibuka oleh Menko perekonomian bp. Hatta Radjasa dan juga dihadiri oleh menteri UMKM dan Koperasi bp. Syarief Hasan, banyak dihadiri oleh pengusaha nasional dari seluruh Indonesia.
Acara berlangsung cukup meriah terutama di sesi tanya jawab. Saling curhat antara para pengusaha dengan bapak menteri yang juga didampingi dari pihak perbankan (BRI) berlangsung dalam suasana sangat hangat.
Permasalahan mulai dari akses pasar, permodalan, infrastruktur, SDM, regulasi dan hal-hal "sepele", dijawab oleh bp menteri dengan sangat lugas walaupun kadang-kadang masih juga ada yang belum bisa dijawab dengan tuntas.
[caption id="attachment_1237" align="aligncenter" width="300" caption="suasana buka bersama bersama pak beye, para menteri dan KADIN"][/caption]
Ada hal menarik yang menjadi perhatian saya dan semua kalangan pengusaha yaitu mengenai akses permodalan yang sangat susah didapat oleh para pengusaha khususnya pengusaha kelas mikro.
Sebagai contoh, bunga mikro bisa mencapai 20% sedangkan bagi peminjam besar bisa dapat 12% atau bahkan malah bisa dibawah itu jika memang pinter melakukan lobi.
Mengikuti diskusi para pengusaha ini sangat menarik karena yang banyak diungkap adalah mengenai segala macam persoalan UMKM dan yang lebih menggembirakan lagi bahwa kepedulian kepada UMKM ini disampaikan oleh para pengusaha skala nasional.
Kesimpulan pribadi yang bisa saya simpulkan adalah bahwa kepada pelaku usaha mikro jangan terlalu berharap peran serta perbankan dalam hal permodalan.
Jadi kepada para pengusaha mikro (pengusaha kelas kecil banget).... jangan lama-lama berada di posisi seperti ini, segeralah melakukan perbaikan agar bisa segera naik kelas dan bisnisnya bisa "dilirik" oleh perbankan.
[caption id="attachment_1238" align="aligncenter" width="300" caption="2 pengusaha nasional yang ikut meramaikan rakornas KADIN"][/caption]
Tetapi jangan patah semangat buat pelaku usaha mikro, banyak jalan menuju ke roma. Ada banyak badan swasta non bank yang bisa memberikan pinjaman dengan bunga murah dan tanpa perlu jaminan, seperti Sahabat UKM dari Sampoerna, universitas besar seperti UI, Gajah Mada dan masih banyak lagi yang bertebaran di luar sana.
Sudah tepat bagi pelaku UMKM saat ini untuk bisa berkiprah lebih jauh, sudah saatnya pelaku bisnis UMKM berjualan "keluar kandang" ke luar negeri.
Maju terus pantang mundur.... setiap kesulitan selalu ada jalan keluarnya asal kita benar-benar berniat mencarinya.
Salam sukses dunia akherat,