Jangan mau jadi SADIKIN...!!
[caption id="attachment_1282" align="alignleft" width="225" caption="pakaian lengkap dan helm standard sudah wajib hukumnya buat orang operasional"][/caption]
Kejadian ini terjadi pada bulan agustus beberapa hari sebelum puasa. Kejadiannya begini....
Staff kantor bagian pengiriman seperti biasa melakukan tugasnya melakukan pengecekan dan pengiriman barang ke beberapa klien di sekitaran jabodetabek. Pekerjaan ini sudah sering dikerjakan setiap hari jadi istilahnya kalaupun mata ditutup dia masih bisa mengerjakannya.
Pada hari itu dia ada jadwal pengiriman barang ke Mangga Dua di daerah kota Jakarta Barat. Daerah inipun juga sudah tidak asing lagi karena banyak klien-klien PRAKOM yang berkantor disini.
Oh iya.... staffku ini namanya imron, dia mantan anak SMA yang tidak bisa melanjutkan ke tingkat lebih tinggi. Anaknya gak suka aneh-aneh, kalau naik motor gak pernah ngebut, selalu teliti sebelum berangkat dan selalu cross cek dulu semuanya sebelum jalan, pokoknya dia orangnya gak aneh-aneh lah.
Pada sore hari jam 3-an saya dapat telpon dari seseorang yang mengabarkan bahwa imron mengalami kecelakaan di daerah Gunung sahari dan saya disuruh kesana sekarang juga untuk mengurus imron ke rumah sakit.
Waow....!!! gak mungkin secepat itulah, posisi saya waktu itu ada di BTN depok sedangkan kalau saya kesana pasti butuh waktu lebih dari 2 jam apalagi ini sudah sore.
Kebingungan semakin memuncak setelah ada kabar lagi bahwa imron belum bisa dibawa ke rumah sakit sebelum ada orang yang menjaminnya bahkan polisi-pun juga mengamininya juga.
[caption id="attachment_1281" align="aligncenter" width="300" caption="kalau kecelakaan di kepala harus di scan pakai alat ini dan biayanya harus dibayar dimuka"][/caption]
Waktu itu posisi imron ada di pinggir jalan gunung sahari dan tidak ada orang yang kenal sama sekali dan repotnya lagi tidak ada yang mau jadi penjamin.
Akhirnya ada teknisi saya yang kebetulan deket mangga dua yang bisa mampir untuk bertanggung jawab mengurus ke rumah sakit.
Setelah urusan dengan polisi selesai maka selanjutnya imron dibawa ke RS Husada di daerah mangga besar. Sampai disinipun ternyata permasalahan belum selesai. Diharuskan deposit Rp. 1,000,000 agar bisa dilakukan tindakan.
Saat itu teknisi saya tidak bawa uang sedangkan posisi saya lagi di jalan tol yang sangat kecil kemungkinan untuk mampir ke ATM. Saya coba phone banking ternyata limit harian sudah mencapai batas jadi mau gak mau mau harus mampir ke ATM.
Setelah berjuang menembus kemacetan jatinegara akhirnya sampai juga di ATM utan kayu dan langsung uang meluncur dari ATM untuk biaya rumah sakit, lega........
Setelah bayar deposit akhirnya imron bisa dilakukan tindakan dan perjalananku ke Mangga Besar juga tidak terburu-buru.
Sesampai di rumah sakit ternyata cerita masih panjang. Untuk mengetahui kemungkinan ada gegar otak maka diperlukan CT Scan kepala (tolong koreksi kalau salah) yang lagi-lagi mau gak mau harus keluar uang cash lagi.
Selain itu harus nebus obat di apotik RS agar cepet sembuh yang sekali lagi harus ngeluarin duit lagi.
Akhirnya setelah ada beberapa kali pembayaran akhirnya imron bisa langsung pulang hari itu juga tetapi..... masih ada langkah perawatan lanjutan, istilahnya ada rawat jalan yang sekali lagi ini juga membutuhkan duit..... aduh aduuuuuh
Dari kejadian ini saya berpikir untuk menggunakan asuransi untuk seluruh karyawan dan keluarga. Kejadian sakit ini tidak bisa direncanakan, semuanya terjadi secara tiba-tiba, yang merepotkan lagi kalau kita-nya tidak ada dana cadangan dan kalaupun ada dana bisa dipastikan akan selalu kurang karena memang biaya pengobatan SANGAT-SANGAT MAHAL.....
Pengalaman berharga untuk melangkah ke depan, jangan sampai kita jadi SADIKIN...... Sakit seDIkit misKIN
Salam sukses dunia akherat,
Kejadian ini terjadi pada bulan agustus beberapa hari sebelum puasa. Kejadiannya begini....
Staff kantor bagian pengiriman seperti biasa melakukan tugasnya melakukan pengecekan dan pengiriman barang ke beberapa klien di sekitaran jabodetabek. Pekerjaan ini sudah sering dikerjakan setiap hari jadi istilahnya kalaupun mata ditutup dia masih bisa mengerjakannya.
Pada hari itu dia ada jadwal pengiriman barang ke Mangga Dua di daerah kota Jakarta Barat. Daerah inipun juga sudah tidak asing lagi karena banyak klien-klien PRAKOM yang berkantor disini.
Oh iya.... staffku ini namanya imron, dia mantan anak SMA yang tidak bisa melanjutkan ke tingkat lebih tinggi. Anaknya gak suka aneh-aneh, kalau naik motor gak pernah ngebut, selalu teliti sebelum berangkat dan selalu cross cek dulu semuanya sebelum jalan, pokoknya dia orangnya gak aneh-aneh lah.
Pada sore hari jam 3-an saya dapat telpon dari seseorang yang mengabarkan bahwa imron mengalami kecelakaan di daerah Gunung sahari dan saya disuruh kesana sekarang juga untuk mengurus imron ke rumah sakit.
Waow....!!! gak mungkin secepat itulah, posisi saya waktu itu ada di BTN depok sedangkan kalau saya kesana pasti butuh waktu lebih dari 2 jam apalagi ini sudah sore.
Kebingungan semakin memuncak setelah ada kabar lagi bahwa imron belum bisa dibawa ke rumah sakit sebelum ada orang yang menjaminnya bahkan polisi-pun juga mengamininya juga.
[caption id="attachment_1281" align="aligncenter" width="300" caption="kalau kecelakaan di kepala harus di scan pakai alat ini dan biayanya harus dibayar dimuka"][/caption]
Waktu itu posisi imron ada di pinggir jalan gunung sahari dan tidak ada orang yang kenal sama sekali dan repotnya lagi tidak ada yang mau jadi penjamin.
Akhirnya ada teknisi saya yang kebetulan deket mangga dua yang bisa mampir untuk bertanggung jawab mengurus ke rumah sakit.
Setelah urusan dengan polisi selesai maka selanjutnya imron dibawa ke RS Husada di daerah mangga besar. Sampai disinipun ternyata permasalahan belum selesai. Diharuskan deposit Rp. 1,000,000 agar bisa dilakukan tindakan.
Saat itu teknisi saya tidak bawa uang sedangkan posisi saya lagi di jalan tol yang sangat kecil kemungkinan untuk mampir ke ATM. Saya coba phone banking ternyata limit harian sudah mencapai batas jadi mau gak mau mau harus mampir ke ATM.
Setelah berjuang menembus kemacetan jatinegara akhirnya sampai juga di ATM utan kayu dan langsung uang meluncur dari ATM untuk biaya rumah sakit, lega........
Setelah bayar deposit akhirnya imron bisa dilakukan tindakan dan perjalananku ke Mangga Besar juga tidak terburu-buru.
Sesampai di rumah sakit ternyata cerita masih panjang. Untuk mengetahui kemungkinan ada gegar otak maka diperlukan CT Scan kepala (tolong koreksi kalau salah) yang lagi-lagi mau gak mau harus keluar uang cash lagi.
Selain itu harus nebus obat di apotik RS agar cepet sembuh yang sekali lagi harus ngeluarin duit lagi.
Akhirnya setelah ada beberapa kali pembayaran akhirnya imron bisa langsung pulang hari itu juga tetapi..... masih ada langkah perawatan lanjutan, istilahnya ada rawat jalan yang sekali lagi ini juga membutuhkan duit..... aduh aduuuuuh
Dari kejadian ini saya berpikir untuk menggunakan asuransi untuk seluruh karyawan dan keluarga. Kejadian sakit ini tidak bisa direncanakan, semuanya terjadi secara tiba-tiba, yang merepotkan lagi kalau kita-nya tidak ada dana cadangan dan kalaupun ada dana bisa dipastikan akan selalu kurang karena memang biaya pengobatan SANGAT-SANGAT MAHAL.....
Pengalaman berharga untuk melangkah ke depan, jangan sampai kita jadi SADIKIN...... Sakit seDIkit misKIN
Salam sukses dunia akherat,