Repeat order is the BEST, apa bener...??
[caption id="attachment_1298" align="aligncenter" width="600" caption="jangan sampai kita dikejar gara-gara komisi belum dibayar (mbah google)"][/caption]
Seringkah kita melihat ada perusahaan yang karyawannya sering berganti-ganti...??
Seringkah kita melihat perusahaan yang namanya sangat besar di masyarakat tetapi ternyata di "belakangnya" soal kesejahteraan karyawan masih terabaikan...??
Sering ada yang terlupakan dari kita kalau sudah bicara soal pelayanan. Pelayanan terbaik selalu kita berikan kepada konsumen dengan harapan mendapatkan imbalan terbaik dan repeat order terus-menerus.
Padahal sebetulnya dalam bisnis tidak bisa seperti itu, seharusnya yang menjadi riil konsumen ada 3, yaitu
3 "orang" ini harus selalu kita berikan yang terbaik dari kita sebagai pemilik perusahaan.
Yang biasanya "membikin susah" itu adalah saat memberikan yang terbaik buat karyawan seperti perhitungan gaji, komisi, bonus, fasilitas, perhatian, dll.
Sering sekali kita memberikan diskon terbaik buat pelanggan dengan mengorbankan hak-hak karyawan.
Sering sekali kita mendahulukan pembayaran hutang kepada supplier daripada pembayaran bonus kepada karyawan.
Apa akibatnya.....?? ya sudah jelas karyawan tidak akan betah bertahan dan jika terjadi turn over karyawan yang tinggi maka perusahaan akan kesulitan untuk menjalankan system yang ada dan ujung-ujungnya adalah menurunnya kualitas pelayanan.
Kalau kualitas menurun akibat yang fatal yaitu tergerusnya omzet yang berujung pada berkurangnya margin.
Ada cerita dari kawan saya yang punya usaha laundry dan penjualan pulsa/hp, begini..... pada waktu lebaran kemarin dia membagikan THR dengan adil dan semua karyawannya dibagi hadiah melalui door prize.
Semua karyawan tersenyum senang dan ketawa-ketawa karena hampir semuanya mendapatkan hadiah
Selain itu pada minggu-minggu tertentu mereka juga jalan-jalan keluar kota, terakhir mereka ke kebun raya rame-rame.
Tetapi apa yang terjadi setelah libur lebaran usai......................................???????? tidak ada satupun karyawannya yang balik bekerja lagi.
Jadi kalau memang mau melakukan percobaan pada omzet, kita bisa coba cara melupakan karyawan sesaat dan kita bisa lihat bagaimana hasilnya.
Salam sukses dunia akherat,
Seringkah kita melihat ada perusahaan yang karyawannya sering berganti-ganti...??
Seringkah kita melihat perusahaan yang namanya sangat besar di masyarakat tetapi ternyata di "belakangnya" soal kesejahteraan karyawan masih terabaikan...??
Sering ada yang terlupakan dari kita kalau sudah bicara soal pelayanan. Pelayanan terbaik selalu kita berikan kepada konsumen dengan harapan mendapatkan imbalan terbaik dan repeat order terus-menerus.
Padahal sebetulnya dalam bisnis tidak bisa seperti itu, seharusnya yang menjadi riil konsumen ada 3, yaitu
- Supplier
- Pelanggan
- Karyawan
3 "orang" ini harus selalu kita berikan yang terbaik dari kita sebagai pemilik perusahaan.
Yang biasanya "membikin susah" itu adalah saat memberikan yang terbaik buat karyawan seperti perhitungan gaji, komisi, bonus, fasilitas, perhatian, dll.
Sering sekali kita memberikan diskon terbaik buat pelanggan dengan mengorbankan hak-hak karyawan.
Sering sekali kita mendahulukan pembayaran hutang kepada supplier daripada pembayaran bonus kepada karyawan.
Apa akibatnya.....?? ya sudah jelas karyawan tidak akan betah bertahan dan jika terjadi turn over karyawan yang tinggi maka perusahaan akan kesulitan untuk menjalankan system yang ada dan ujung-ujungnya adalah menurunnya kualitas pelayanan.
Kalau kualitas menurun akibat yang fatal yaitu tergerusnya omzet yang berujung pada berkurangnya margin.
Ada cerita dari kawan saya yang punya usaha laundry dan penjualan pulsa/hp, begini..... pada waktu lebaran kemarin dia membagikan THR dengan adil dan semua karyawannya dibagi hadiah melalui door prize.
Semua karyawan tersenyum senang dan ketawa-ketawa karena hampir semuanya mendapatkan hadiah
Selain itu pada minggu-minggu tertentu mereka juga jalan-jalan keluar kota, terakhir mereka ke kebun raya rame-rame.
Tetapi apa yang terjadi setelah libur lebaran usai......................................???????? tidak ada satupun karyawannya yang balik bekerja lagi.
Jadi kalau memang mau melakukan percobaan pada omzet, kita bisa coba cara melupakan karyawan sesaat dan kita bisa lihat bagaimana hasilnya.
Salam sukses dunia akherat,