Nenek kita tidak kalah dengan Robert Kiyosaki

Sudah beberapa minggu ini saya mencari dan belajar banyak informasi mengenai emas dan dinar. Saya sering mendengar dari guru-guru investasi seperti Robert Kiyosaki, Tung desem waringin, Warren Buffet, dll yang sering mengatakan bahwa salah satu sarana investasi yang menguntungkan yaitu emas.

Tanpa mengurangi rasa hormat kepada semua guru-guru diatas, sebetulnya tanpa beliau-beliau katakan (guru-guru investasi) seperti itupun, kakek nenek kita dulu sudah mempraktekkannya. Leluhur kita sering membeli emas dan property (tanah) sebagai sarana untuk menabung. Bermacam-macam penggunaannya, ada yang untuk naik haji, menikahkan anaknya atau diri sendiri, beli kendaraan atau yang lainnya.

Kenapa sekarang kita sangat jarang sekali meniru apa yang telah dilakukan oleh para pendahulu kita..?? Kenapa kita harus menyimpan semuanya dalam bentuk mata uang jika memang mau berinvetasi..?? Apakah kita tidak ingat bahwa ada perampok yang namanya inflasi…???

Pengalaman saya pribadi, saya selalu menyimpan uang di bank hanya sebagai sarana cashflow usaha agar perputarannya bisa bagus di mata bank dan juga sebagai alat pembayaran atau transaksi. Saya cinta bank sebab dengan bantuan bank, usaha saya bisa berkembang lebih cepat dengan bantuan uang pinjaman.

Tetapi untuk urusan investasi, saya lebih prefer ke property dan emas sebab 2 investasi tersebut lebih terbukti kuat melawan kejamnya inflasi.

Mungkin menurut sebagian orang untuk investasi di property atau emas membutuhkan biaya besar, sebetulnya tidak harus asal tahu caranya. Sebagai contoh, dengan uang 500rb kita sudah bisa dapat emas tetapi dengan uang segitu kita tidak akan dapat property.

Tetapi dengan uang 5 juta, kita bisa dapat asset milyaran rupiah di property dan tentu saja semua itu ada caranya, ada ilmunya.

Untuk detilnya mengenai property sudah sering saya bagi melalui blog ini. Untuk saat ini saya sedang mempraktekkan ilmu developer yang saya dapatkan dari PP dan juga mulai melirik investasi emas lagi.

So... apakah kita masih tidak mau mengikuti apa yang telah para leluhur kita lakukan..??

salam sukses dunia akherat,