Kisah becak yang melawan badai

[caption id="attachment_661" align="alignleft" width="300" caption="Becak"]Becak[/caption]

Saya punya becak yang bisa jalan di laut. Becak ini sangat hebat, bisa muat banyak orang tetapi saat ini cukup saya isi 7 awak kabin saja.

Pada suatu ketika setelah becak saya berjalan dengan kecepatan normal, kok saya merasa jenuh banget, kalau begini terus bisa capek juga nih gua.

Di depan becak saya melihat ada 2 jalur yang harus di tempuh, jalur sebelah kanan sangat luar biasa sekali ombaknya, gede-gede banget. Selain ombaknya gede juga ada awan gelap, tetapi yang menarik saya masih bisa melihat satu pulau kecil dengan pohon kelapa dari kejauhan. Sangat jauh sekali tetapi masih bisa kelihatan.

Sedangkan di sebelah kiri, ombaknya tidak terlalu besar, cuaca cerah dan sedikit mendung jadi suasananya sangat enak untuk berlibur. Kelihatan batas cakrawala dan tidak kelihatan satu pulaupun.

Ada kebimbangan, harus pilih yang mana nih..?? belok kanan ombak gede banget, kuat nggak nih becak gua..?? tetapi di sebelah kanan kelihatan satu pulau kecil yang kemungkinan pulau ini pasti besar kalau dilihat dari dekat.

Di sebelah kiri, cuaca cerah dan ombak kecil tetapi tidak kelihatan pulau sama sekali. Kayaknya bisa sama bete-nya dengan sekarang dan yang pasti becak saya pasti bisa ngelewatin jalur ini.

Dengan modal tidak tahu dan nekat akhirnya becak saya belokin ke sebalah kanan dan apa akibatnya...?? becak saya kebanting-banting, semua awak kabin yang berjumlah 7 orang yang ada di dalam pada pusing kepala dihantam ombak gede. Saya sebagai sopir becak harus bisa nyetabilin becak biar bisa jalan lurus. Sempet kuatir juga dengan kondisi becak, kuat nggak ya ngelawatinnya. Untuk beberapa saat saya harus konsentrasi dengan jalur yang ada tidak boleh lengah.

Yang namanya pesbuk, twitter, internet, nge-Blog yang biasanya saya mainin sambil nyetir becak, dengan terpaksa harus saya tinggalkan. Saya tidak mau becak saya hancur kena ombak. Ada salah satu keyakinan yang saya ambil dari lagu yang berjudul "Esok masih ada" karangan Mus Mujiono (tolong koreksi kalau salah) yang salah satu syairnya berbunyi begini....(sambil dinyanyiin)

Tuhan pun tahu hidup ini sangat berat, tapi nasibpun tak mungkin sama, coba-cobalah tinggalkan sejenak.... anganmu, esokkan... masih ada.. uhuuuu, esokan... masih ada

dan akhirnya keyakinan saya memang benar-benar terbukti.

[caption id="attachment_662" align="alignleft" width="129" caption="Saya harus bisa kesana..."]Motivasi[/caption]

Setelah melewati ombak badai yang besar akhirnya sampai juga di ombak yang sedikit tenang walaupun masih gede juga ombaknya. Sebagai nahkoda becak, saya perintahkan kepada semua awak kabin untuk mengecek kondisi becak apakah ada kerusakan atau tidak.

Setelah dilakukan investigasi akhirnya diambil beberapa kesimpulan dan tindakan, yaitu

  1. Harus upgrade mesin becak untuk mengantisipasi ombak yang lebih besar. Saat ini mesin becak masih bisa jalan tapi kita semua belum puas.

  2. Harus menambah jumlah awak kabin becak yang gunanya agar awak kabin lainnya bisa lebih konsentrasi pada pekerjaannya


Balik lagi ke soal pulau, setelah semakin dekat dan memang ternyata pulaunya BESAR SEKALI walaupun dari jauh tadi kelihatan kecil sekali. Di pulau ini saya tukar beberapa barang yang ada dengan barang-barang yang lebih bermanfaat dengan harapan agar bisa ditukar lagi di pulau lainnya.

Keuntungan hasil tukar barang di pulau ini sangat menakjubkan, bisa sampai 1000%. Waahhh... jadi semangat nih. sesaat saya terbayang jika saya harus belok kiri cari aman, bisa tidak ya dapat untung segini dan kalau belok kiri, kira-kira ketemu pulau enggak ya..???

Kira-kira kalau anda sopir becak seperti saya, pulau mana yang akan dipilih..???

Salam sukses dunia akherat,