Kalau gak berani aneh.... kelaut aje

siapa yang gila...???Salah satu cara promosi yang efektif adalah menyebar brosur secara langsung ke depan muka pembeli. Tentu saja masih banyak cara lainnya tetapi tetap yang paling efektif menurut saya adalah menyampaikan secara langsung ke muka pembeli, kenapa..?? biar pembeli itu bisa merasakan juga aura positif produk yang kita jual.

Saya terinspirasi dengan cara-caranya Tung Desem Waringin atau Andrie Wongso atau para penjual MLM yang berjualan produk secara langsung dihadapan banyak orang. Cara mereka terbukti efektif tetapi tentu saja kalau kita mau mencontek ya harus kreatif, harus ada modifikasi.

Cara-cara mengumpulkan orang dalam 1 seminar biasanya diikuti dengan penyampaian produk yang bisa berbentuk brosur dan dilanjutkan dengan penjelasan secara personal.

Ada kawan saya yang dalam usahanya untuk mengenalkan produknya harus dengan berkeliling komplek perumahan pada jam-jam tertentu hanya untuk menyebar brosur. Brosur disebar di tiap-tiap rumah, di tiap-tiap kerumunan dengan berbagai macam cara seperti, posisi tulisan GRATIS yang diperbesar atau nyerahin brosurnya masuk ke dalam halaman rumah (untuk menarik perhatian) sambil meletakkan brosur dalam posisi tulisan menghadap keatas biar terbaca atau menyerahkan ke beberapa kerumunan orang. Kalau ingin tahu siapa orangnya, dia Ato Sunarto pemilik Kupat Tahu Bandung.

Untuk kasus di atas itu jika sang pemilik menyebarkan brosurnya secara langsung, sekarang bagaimana kalau anak buah yang menyebarkan brosur secara langsung, apakah semangat positifnya juga sama dengan pemilik..?? apakah gaya bicara menjualnya sama dengan pemilik..?? apakah mimpinya sama dengan owner..??

Jangan mau kalah dengan keadaan, manusia punya akal dan punya 2 otak, otak kanan dan otak kiri. Lakukan saja hal-hal yang tidak pernah dilakukan oleh kompetitor dan jika mereka belum berkata "gila" "edan"  atau makian lainnya, maka jangan berhenti.

[caption id="attachment_656" align="alignleft" width="130" caption=" "]  [/caption]

Saya punya pengalaman sendiri dalam hal nyebar brosur ini ke pembeli, begini... Usaha saya adalah usaha komputer yang bernama PRADANA KOMPUTER yang spesialis di bidang perbankan dan printer, dan kebanyakan konsumennya adalah Bank dan perusahaan besar swasta maupun nasional. Produk-produknya meliputi printer Printronix, IBM, Olivetti, Wincor Nixdorf, Epson, Tally Genicom, Canon, HP, dll

Dulu, diawal-awal usaha mulai berdiri, semua pekerjaan saya pegang sendiri mulai dari kontak customer, bikin penawaran, bikin tagihan, jadi debt collector bahkan sampai angkat-angkat barang. Di sela-sela melakukan aktifitas tersebut, saya selalu menyapa mereka dan mengajak ngobrol. Saya bikin suasananya seakrab mungkin.

Setelah berjalan bebeberapa bulan, usaha juga ikut berkembang besar dan mulailah dibutuhkan beberapa karyawan untuk menggantikan pekerjaan saya. Nah... disinilah masalah timbul. Karena pekerjaan di handle oleh karyawan maka saya jadi tidak pernah ketemu dengan customer secara langsung dan hal ini mengakibatkan sedikit banyak mereka melupakan saya. Harus putar otak dan cari akal gimana caranya biar mereka ingat terus. Dari hasil "meditasi" akhirnya ketemu titik terang yaitu bagaimana caranya agar saya selalu bisa menyapa mereka di setiap saat.

Setelah melakukan try and error, akhirnya ketemu juga rumusnya yang sudah teruji. Rumus ini saya adopsi dari Tung Desem Waringin, Ippho Santosa, Andrie Wongso dan Rheinald Khasali. Dari tulisan beliau-beliau itu dan ditambah dengan pengalaman pribadi, maka saya jabarkan sbb :

  1. Pasang sticker. Di setiap barang yang telah selesai saya kerjakan, selalu saya pasang stiker nama perusahaan, bidang usaha dan nomer telpon. Tidak asal nama dan juga tidak asal warna. Semuanya harus diperhatikan bahkan sampai besarnya font. Perlu di test dan diukur seberapa efektif stiker kita.

  2. Sebar brosur. Di setiap kwitansi yang nilainya hanya seratus ribu sampai yang nilainya ratusan juta, selalu ada isi standar di dalam amplop yaitu, kwitansi+kartu nama+brosur/daftar harga. Dengan menjadikan dalam satu kemasan maka biayanya akan menjadi murah meriah berhadiah. Ini saya lakukan juga buat repeat order dari customer lama. Jadi kalau mereka pesan 100 kali kesaya maka pasti akan ada lebih dari 100 kartu nama dan brosur/daftar harga

  3. Kartu nama ber-foto. Karena jarang menyapa customer dan tidak mungkin saya mengunjungi mereka satu-satu (apalagi yang di luar jawa), maka cara yang paling efektif untuk mengenalkan wajah kita adalah dengan membikin kartu nama bergambar wajah kita di dekat produk yang kita jual. Saya sudah sering disapa orang yang mengenal saya hanya lewat foto blog, FB, twitter. Jadi ide ini bisa juga diterapkan.


Saat ini cukup 3 langkah itu yang saya jalankan dan hasilnya bisa mendongkrak omzet 1000%. Tapi kalau hal diatas tidak diikuti dengan perubahan sikap/mindset ya hasilnya NOL BESAAAAARRR malah-malah kita bisa bangkrut.

Jadi sekarang tinggal pilihan aja, mau berubah atau diam..??!!

Salam sukses dunia akherat,