Jalan-jalan wisata yang merubah keberanian bertindak

[caption id="attachment_647" align="alignleft" width="145" caption="Pura Bali"][/caption]

Wisata bisnis, apalagi ini...?? kalau dilihat dari judulnya ada kata "wisata" yang sudah pasti ini adalah ngelancong atau main-main atau ngabisin duit dan "bisnis" artinya ya ngasilin duit atau nambah duit atau nambah temen atau kata-kata  lain yang ujung-ujungnya duit.

Saya ingat waktu jaman masih SMA dan kuliah. Dulu kalau ada jalan-jalan mengunjungi sebuah kantor/institusi selalu dikenal dengan nama studi wisata. Saya cukup aktif di kegiatan ini baik sebagai panitia maupun sebagai peserta. Kenapa saya senang..?? karena dengan aktif di salah satu kegiatan studi wisata ini, saya jadi semakin dikenal oleh adik-adik kelas sebagai kakak kelas yang aktif padahal saya ada motivasi lain selain pengin jalan-jalan yaitu pengin ndeketin cewek yang saya incer. Wajar kan kalau cowok deketin cewek, kalau ndeketin sesama gimana critanya...???

Ada imbas positif dengan seringnya saya ikut studi wisata ini yaitu saya bisa lebih sering jalan-jalan bersama teman-teman sambil coba gebet sana-sini dan yang pasti juga menambah ilmu walaupun dulu saya tidak berharap akan hal ini.

Ada pengalaman menarik yang tidak pernah saya lupakan soal studi wisata ini, dulu, sewaktu saya dan rombongan studi tour ke PT. Pelindo III surabaya, saya dan rombongan ditantang untuk mengemudikan crane (alat untuk mengangkat container) yang ada di pelabuhan. Semua tidak ada yang mau, takut katanya. Karena tidak ada yang mau dan saya ditantang,  ya sudah.. saya bilang bisa pak. Waktu itu dalam bayangan saya pasti ini sama mudahnya dengan nyetir mobil karena ada setir, rem dan tongkatnya. Temen-temen saya sudah ketakutan duluan, takut ada apa-apa padahal saya yang nyetir nyantai aja. Dan memang benar, selama saya nyetir crane ini maju mundur, naikin cantolannya naik turun tidak terjadi apa-apa, semuanya aman. Tetapi ada yang berubah yaitu pengalaman hidup, keberanian mengemudikan crane ini sangat menancap di otak saya.

[caption id="attachment_648" align="alignleft" width="131" caption="Crane seperti ini yang saya kemudikan"][/caption]

Beberapa tahun kemudian, PT Pelindo III dan PT. Pelindo IV menjadi salah satu customer potensial yang selalu menghasilkan laba yang cukup besar buat usaha saya. Saya tidak tahu apakah ada hubungannya atau tidak karena saya tidak bisa mereka-reka tetapi yang jelas dengan keberanian nyetir crane yang besar itu maka hal ini semakin membuat saya semakin "ngawur" dalam mengambil keputusan, cenderung emosi dan khayalan yang lebih dominan.

Saya lebih sering berkata positif berkali-kali jika mempunyai suatu keinginan atau melihat sesuatu yang saya inginkan. Ada perasaan cemas dan takut, tetapi buat saya itu wajar karena dengan adanya cemas dan takut maka ketakutan itu bisa membuat saya untuk lebih berhati-hati.

Kembali ke soal wisata bisnis, sewaktu pengumuman ini dibuka maka tidak lama kemudian langsung saya daftarkan berdua dengan keluarga. Saya tahu, biarpun saya daftarnya nanti-nanti, tetap aja saya masih akan dapat jatah kursi, kenapa..?? karena hal ini sering terjadi, pengumuman dibuka sekarang tetapi penuhnya nanti mendekati hari H. Ada hal yang baru saya ketahui setelah saya daftar yaitu ternyata pada tanggal 19-desember itu anak saya galih masih ulangan dan akibatnya ada 1 tiket kosong padahal sudah saya bayar.

Kenapa saya daftar buru-buru..? karena saya sangat interest sekali dengan yang namanya jalan-jalan apalagi jalan-jalan yang ngasilin duit.

Cukup banyak tindakan-tindakan yang kata orang konyol karena main tembak aja tetapi buat saya tidak masalah dan tidak saya perdulikan selagi apa yang saya lakukan itu tidak merugikan orang lain. Soal bermanfaat buat orang lain atau tidak itu juga bukan urusan saya, biar orang lain saja yang menilainya.

Salam wisata bisnis.....

*salamnya dirubah sementara karena sudah pengin jalan-jalan. Sebetulnya yang lebih asyik kalau wisata bisnisnya ke luar negeri dan kita belajar langsung dari yang terbaik.