Bisnis dan berbakti harus bisa jalan beriringan

[caption id="" align="alignleft" width="300" caption="sehabis siaran mejeng dulu"][/caption]

Di sela-sela mengurusi pemakaman dan berbagai macam kunjungan dari kerabat, saya selalu menyempatkan diri untuk silaturahmi ke teman yang saya kenal dan juga jalan-jalann ke pusat perbelanjaan untuk sekedar melihat-lihat dan akhirnya muncul cerita tentang kebaikan seorang petugas parkir di BG Junction Surabaya seperti yang saya tuliskan disini.

Saya sempat kontak mas gajah pesing, seorang blogger kawakan dari surabaya, kumpul dengan kawan-kawan kuliah dan yang tidak ketinggalan kumpul bersama kawan-kawan TDA Surabaya.

Hari jum'at 8-januari-2010, saya bertemu dengan kawan-kawan TDA Surabaya, mas andi, mas ferdian kelana, mas febri, mas iin, mas salim, mas aditya di Color radio yang kebetulan sekali saat itu kawan-kawan TDA sedang ada jadwal talkshow jadinya saya juga ikutan masuk kedalam. Materi talkshownya tentang wirausaha dan berlangsung selama 2 jam.

Perbincangan cukup hangat dan sangat menarik, ada banyak ide dari kawan-kawan TDA Surabaya yang sangat bermutu dan sangat bisa di aplikasikan di lapangan. Kita saling sharing mengenai TDA dan juga tentang bisnis masing-masing.

[caption id="" align="alignleft" width="130" caption="sharing macem-macem dengan kawan-kawan TDA Surabaya"][/caption]

Selesai acara kita langsung pulang ke rumah masing-masing tetapi saya masih menyempatkan untuk berkunjung ke rumah mas andi sufariyanto di lain hari untuk sharing berbagai macam hal dan juga penjajakan soal peluang usaha. Cukup lama juga kita ngobrol berdua yang kesemuanya adalah mengenai soal strategi dan manajemen bisnis.

Selain itu saya juga kontak dengan pak ferry soal bisnis komputer dan memang benar, saya tidak salah diskusi dengan beliau karena ide-idenya sangat menarik

Sedikit kilas balik ke beberapa hari kebelakang di saat ayah saya mendekati sakaratul maut. Pada saat itu semua hubungan telpon yang tidak penting saya alihkan ke karyawan saya, semua sudah saya atur dalam perjalanan menuju bandara dan saya bilang ke karyawan bahwa saya tidak mau diganggu selama 2 hari itu karena hari itu adalah hari yang sangat berharga buat saya pribadi. Saya beranggapan bahwa sekaranglah saatnya di hari-hari terkahir ini saya harus memberikan semua yang terbaik buat ayahanda sama seperti sewaktu ayahanda memberikan yang terbaik buat saya.

Sekarang kembali ke topik, menurut saya 2 hari itu sudah cukup untuk tidak terima telpon tetapi untuk proses lainnya saya harus selesaikan sampai tuntas sambil tetap menjalankan bisnis. Dan memang benar hitungan saya, atas bantuan Tuhan YME, maka saya bisa setup usaha baru di surabaya dan juga saya mendapatkan ide-ide segar setelah ngobrol dengan kawan-kawan TDA Surabaya. Bisnis must go on

salam sukses dunia akherat,