Jualan itu mudah... diutak-atik, digelar dan langsung dapat duit
[caption id="attachment_828" align="alignleft" width="300" caption="persiapan awal dengan menempel semua tulisan dan menata barang dagangan"][/caption]
Minggu tanggal 24-januari-2010 adalah langkah kecil dari saudara dan 2 anak SMK untuk mulai ber wirausaha. Hari ini mereka mencoba untuk berjualan nasi pecel dengan konsep yang lain yaitu makan nasi pecel sepuasnya ala prasmanan.
Keinginan berjualan ini sangat mendadak sekali dan hampir tanpa persiapan. Berawal dari ngobrol-ngobrol dengan saudara yang ingin mempunyai usaha sendiri sambil menghabiskan waktu yang bermanfaat akhirnya mncullah ide untuk berjualan. Saat itu belum ada ide mau jualan apa karena memang dana (baca : uang) sangat terbatas. Setelah panjang lebar akhirnya muncul ide jualan nasi pecel.
Saya inget sekali, pembicaraan ini muncul di dalam mobil pada hari kamis 21-januari. Berapi-api dan penuh semangat untuk membuktikan bahwa hal ini bisa dilakukan. Momen seperti ini harus dijaga agar tidak hilang begitu saja.
Keesokan harinya, saya melakukan kegiatan seperti biasa dan saya tidak tahu ternyata saudara saya sudah membeli bahan untuk jualan dan sudah memasak di dapur. Saya pikir memasaknya ini adalah untuk makan harian ternyata.... banyak banget bumbu pecel dan sayuran untuk jualan, persis kapal pecah suasana di dalam rumah. Sewaktu saya tanya ini untuk apa, dijawab "ya buat jualan besuk...."
"mati aku....!!!", tempatnya aja belum ada, saya pikir waktu itu cuma ngobrol-ngobrol aja belum sampai ke arah jualan langsung.
Untuk menjaga momen yang sudah tepat dan sebagai bentuk pertanggung jawaban saya yang sudah njorokin untuk jualan, hari itu juga saya kontak beberapa kawan untuk membantu mencarikan tempat jualan. Setelah kontak sana-sini akhirnya ditemukan tempat di pasar kaget di komplek perumahan Puri Gading Bekasi. Oke satu masalah sudah selesai tinggal cari peralatan pendukung seperti meja kursi dll.
[caption id="attachment_829" align="aligncenter" width="600" caption="nasi pecel prasamanan ambil sepuasnya denga gratis buah rambutan"][/caption]
Hari sabtunya saya ajak 2 anak SMK untuk melihat WMM di JCC yang ceritanya saya tulis disini. Pulang dari WMM, malamnya kami ngobrol-ngobrol bagaimana baiknya cara jualan besok biar jualannya ini bisa dilihat orang biarpun belum di beli.
Setelah melalui obrolan panjang lebar akhirnya ditemukan cara jualan yang belum ada (versi kami) yaitu jualan nasi pecel ala prasmanan, mengambil sepuasnya dan gratis buah rambutan dengan harga sama dengan yang ada dipasaran sekitar.
Malam itu juga mulai beraksi dengan membeli buah rambutan di jalanan, nyetak tulisan buat di pasang, mempersiapkan meja kursi, dll
Esok paginya dengan naik mobil panther semuanya diangkut dan langsung dipasang di lokasi. Di tahap awal ini ada sedikit rasa malu dari mereka, mungkin karena belum biasa jualan ya, tetapi tetap saya paksain untuk menempel segala macam tulisan yang sudah dibuat, mengatur tempat biar enak dilihat dan seterusnya.
Akhirnya semua berjalan lancar, belum selesai semuanya dipasang sudah ada pembeli yang datang. Hal ini membikin tambah semangat dan sedikit demi sedikit rasa malu hilang karena sudah kecium bau duit.....hmmmm sedaaapp...!!!
Cukup sampai jam 10 siang karena memang tempatnya sudah panas sekali dan dagangan memang tinggal sedikit. Semua dikemasin, dimasukkan ke dalam panther lagi dan langsung cabut balik ke rumah.
Langkah selanjutnya adalah menyewa tempat di emperan ruko biar lebih bebas jualannya dan lebih bebas untuk ber-ekspresi.
Satu lagi contoh bahwa sebetulnya jualan itu gampang dan mudah. Tinggal diutak-atik, digelar dan langsung dapat duit.
Salam sukses dunia akherat,
Minggu tanggal 24-januari-2010 adalah langkah kecil dari saudara dan 2 anak SMK untuk mulai ber wirausaha. Hari ini mereka mencoba untuk berjualan nasi pecel dengan konsep yang lain yaitu makan nasi pecel sepuasnya ala prasmanan.
Keinginan berjualan ini sangat mendadak sekali dan hampir tanpa persiapan. Berawal dari ngobrol-ngobrol dengan saudara yang ingin mempunyai usaha sendiri sambil menghabiskan waktu yang bermanfaat akhirnya mncullah ide untuk berjualan. Saat itu belum ada ide mau jualan apa karena memang dana (baca : uang) sangat terbatas. Setelah panjang lebar akhirnya muncul ide jualan nasi pecel.
Saya inget sekali, pembicaraan ini muncul di dalam mobil pada hari kamis 21-januari. Berapi-api dan penuh semangat untuk membuktikan bahwa hal ini bisa dilakukan. Momen seperti ini harus dijaga agar tidak hilang begitu saja.
Keesokan harinya, saya melakukan kegiatan seperti biasa dan saya tidak tahu ternyata saudara saya sudah membeli bahan untuk jualan dan sudah memasak di dapur. Saya pikir memasaknya ini adalah untuk makan harian ternyata.... banyak banget bumbu pecel dan sayuran untuk jualan, persis kapal pecah suasana di dalam rumah. Sewaktu saya tanya ini untuk apa, dijawab "ya buat jualan besuk...."
"mati aku....!!!", tempatnya aja belum ada, saya pikir waktu itu cuma ngobrol-ngobrol aja belum sampai ke arah jualan langsung.
Untuk menjaga momen yang sudah tepat dan sebagai bentuk pertanggung jawaban saya yang sudah njorokin untuk jualan, hari itu juga saya kontak beberapa kawan untuk membantu mencarikan tempat jualan. Setelah kontak sana-sini akhirnya ditemukan tempat di pasar kaget di komplek perumahan Puri Gading Bekasi. Oke satu masalah sudah selesai tinggal cari peralatan pendukung seperti meja kursi dll.
[caption id="attachment_829" align="aligncenter" width="600" caption="nasi pecel prasamanan ambil sepuasnya denga gratis buah rambutan"][/caption]
Hari sabtunya saya ajak 2 anak SMK untuk melihat WMM di JCC yang ceritanya saya tulis disini. Pulang dari WMM, malamnya kami ngobrol-ngobrol bagaimana baiknya cara jualan besok biar jualannya ini bisa dilihat orang biarpun belum di beli.
Setelah melalui obrolan panjang lebar akhirnya ditemukan cara jualan yang belum ada (versi kami) yaitu jualan nasi pecel ala prasmanan, mengambil sepuasnya dan gratis buah rambutan dengan harga sama dengan yang ada dipasaran sekitar.
Malam itu juga mulai beraksi dengan membeli buah rambutan di jalanan, nyetak tulisan buat di pasang, mempersiapkan meja kursi, dll
Esok paginya dengan naik mobil panther semuanya diangkut dan langsung dipasang di lokasi. Di tahap awal ini ada sedikit rasa malu dari mereka, mungkin karena belum biasa jualan ya, tetapi tetap saya paksain untuk menempel segala macam tulisan yang sudah dibuat, mengatur tempat biar enak dilihat dan seterusnya.
Akhirnya semua berjalan lancar, belum selesai semuanya dipasang sudah ada pembeli yang datang. Hal ini membikin tambah semangat dan sedikit demi sedikit rasa malu hilang karena sudah kecium bau duit.....hmmmm sedaaapp...!!!
Cukup sampai jam 10 siang karena memang tempatnya sudah panas sekali dan dagangan memang tinggal sedikit. Semua dikemasin, dimasukkan ke dalam panther lagi dan langsung cabut balik ke rumah.
Langkah selanjutnya adalah menyewa tempat di emperan ruko biar lebih bebas jualannya dan lebih bebas untuk ber-ekspresi.
Satu lagi contoh bahwa sebetulnya jualan itu gampang dan mudah. Tinggal diutak-atik, digelar dan langsung dapat duit.
Salam sukses dunia akherat,