Ketika tiba saat mulut terkunci...

La illah la illalah.. sungguh saya tidak bisa membayangkan jika memang saya benar-benar mati pada saat kejadian gempa beberapa hari yang lalu. Saya merasa belum siap untuk mati. Biarpun saya menjalankan puasa, berusaha menjalankan sholat 5 waktu dengan baik, berusaha tidak menyakiti orang lain, berusaha untuk tidak berbohong dan berusaha untuk menjalankan apa yang diperintahNYA dan menjauhi apa yang dilarangNYA. Tetapi tetap saja saya merasa masih ada kekurangan. Saya takut akan mati setelah kejadian gempa yang lalu.

Saya bayangkan apa jadinya jika saya benar-benar mati. Mulut saya terkunci rapat-rapat, malaikat datang menanyakan semua apa yang telah saya perbuat. Malaikat menanyakan apa yang telah saya lakukan selaku pimpinan perusahaan, malaikat menanyakan apa yang telah saya lakukan selama ini mulai dari saat saya menjadi sales sampai saat saya mempunyai usaha sendiri.

Tangan saya akan berkata bahwa saya pernah memberikan uang titipan ke konsumen, mulut saya ingin bicara bahwa itu adalah kehendak mereka tetapi apa daya mulut saya terkunci...

Kaki saya akan bicara bahwa saya pernah berjalan menuju ke tempat maksiat demi menyenangkan customer, mulut saya ingin bicara bahwa itu adalah entertain atas permintaan customer tetapi lagi-lagi mulut saya terkunci...

Kulit saya akan bicara bahwa saya sengaja menggesek-gesekkan badan ke lawan jenis dengan maksud hanya ingin mengetahui kemulusan kulitnya, mulut saya ingin bicara bahwa itu saya lakukan semata-mata hanya rasa penasaran saja dan sekarang sudah saya coba hindari dengan cara ber-wudhu akan tetapi lagi-lagi terasa berat sekali mulut ini untuk bicara...

Otak saya akan bicara bahwa pernah diajak berfantasi dengan melihat film porno, mulut akan complain bahwa itu sudah puluhan tahun yang lalu saat belum berumah tangga tetapi sekarang sudah ada yang halal di rumah dan seharusnya kejadian ini dimaafkan karena sudah lama sekali akan tetapi tetap saja mulut ini terkunci...

Semua yang ada di badan akan menceritakan semua keburukan saya dan mulut ini ingin menyangkal tetapi apa daya... mulut-ku benar-benar terkunci dan hukuman dari malaikat akan datang ke tubuhku yang saya sendiri merasa bahwa hukuman ini pasti lebih berat daripada hukuman di dunia.

Ya TUHAN... terima kasih telah ENGKAU ingatkan aku akan kuasaMU, terima kasih telah ENGKAU bimbing aku untuk menuju jalanMU, bimbinglah aku ya TUHAN agar jika tiba saat mulut terkunci saya benar-benar bisa bersaksi dengan kebaikan.

Salam sukses dunia akherat,