Petilasan kerajaan Galuh di Karangkamulyan - Tour De Java part 5
Maaf-maafan sudah… nyekar ke makam juga sudah… ke rumah saudara terdekat juga sudah… sekarang saatnya untuk jalan-jalan ke tempat wisata. Tujuan terdekat adalah ke Karangkamulyan di situs Ciung Wanara, sebuah tempat petilasan kerajaan Galuh. Lokasinya sekitar 14km dari pusat kota ciamis di pinggir jalan raya Ciamis Banjar. Tempatnya sangat mudah sekali ditemukan.
Pertama kali melihat dari depan lokasi ini sungguh menarik untuk dijelajahi. Dengan menebus tiket sebesar 1.500/orang maka tempat ini sangat murah meriah dan bisa dijadikan prioritas untuk kunjungan ke Ciamis setelah pantai Pangandaran.
Pertama kali masuk saya tertarik dengan tulisan di papan petunjuk “Jalan ini dulu digunakan sebagai penghubung dari kerajaan Pajajaran ke kerajaan Majapahit”. Pikiran saya langsung kembali ke masa lalu, ke jaman kerajaan Pajajaran, apalagi ditambah di sekitarnya masih penuh dengan pohon-pohon tua berdiameter besar dan pohon bambu tua yang melengkung seolah-olah menjadi payung kalau kita berjalan.
[caption id="attachment_419" align="alignleft" width="600" caption="Bagi yang bisa memegang tongolan tepat ditengah pohon dengan mata tertutup maka keinginannyabisa terkabul"][/caption]
Selain itu ada yang menarik lagi, disitu ada sebuah pohon besar yang di tengahnya ada tongolannya. Konon bagi siapa yang bisa memegang tepat ditengah dari jarak beberapa meter dengan mata terpejam maka segala keinginannya bisa terkabul.
[caption id="attachment_421" align="alignleft" width="600" caption="Dulu digunakan sebagai tempat berdoa oleh masyarakat sekitar"][/caption]
Sebetulnya banyak sekali tempat yang menarik disini hanya saja ada banyak kekurangan jika tempat ini benar-benar mau dijadikan tempat wisata “betulan” seperti tidak adanya papan informasi yang menerangkan tentang kegunaan dari suatu situs. Alangkah baiknya jika dijelaskan bahwa tempat ini dulunya digunakan oleh raja anu sebagai tempat untuk anu atau informasi tambahan lainnya yang berhubungan.
Ada beberapa masukan setelah saya melihat keadaan tersebut diatas.
[caption id="attachment_422" align="aligncenter" width="300" caption="Lobang di pohon tua bisa muat 3 orang"][/caption]
[caption id="attachment_423" align="aligncenter" width="300" caption="Suasana sungai yang tidak dalam dan masih alami"][/caption]
Saya yakin jika dikerjakan bersama-sama maka segala sesuatu yang kelihatannya sulit akan bisa diselesaikan dengan mudah.
Salam sukses dunia akherat,
Perjalanan ke Ciamis – Tour De Java part 1
Gurame, buku, majalah, laptop, BB jadi teman setia – Tour De Java part 2
Seandainya suasananya bisa berlanjut di luar bulan Ramadhan… ..- Tour De Java part 3
Cara menghidupkan denyut nadi kota kecil – Tour De Java part 4
Pertama kali melihat dari depan lokasi ini sungguh menarik untuk dijelajahi. Dengan menebus tiket sebesar 1.500/orang maka tempat ini sangat murah meriah dan bisa dijadikan prioritas untuk kunjungan ke Ciamis setelah pantai Pangandaran.
Pertama kali masuk saya tertarik dengan tulisan di papan petunjuk “Jalan ini dulu digunakan sebagai penghubung dari kerajaan Pajajaran ke kerajaan Majapahit”. Pikiran saya langsung kembali ke masa lalu, ke jaman kerajaan Pajajaran, apalagi ditambah di sekitarnya masih penuh dengan pohon-pohon tua berdiameter besar dan pohon bambu tua yang melengkung seolah-olah menjadi payung kalau kita berjalan.
[caption id="attachment_419" align="alignleft" width="600" caption="Bagi yang bisa memegang tongolan tepat ditengah pohon dengan mata tertutup maka keinginannyabisa terkabul"][/caption]
Selain itu ada yang menarik lagi, disitu ada sebuah pohon besar yang di tengahnya ada tongolannya. Konon bagi siapa yang bisa memegang tepat ditengah dari jarak beberapa meter dengan mata terpejam maka segala keinginannya bisa terkabul.
[caption id="attachment_421" align="alignleft" width="600" caption="Dulu digunakan sebagai tempat berdoa oleh masyarakat sekitar"][/caption]
Sebetulnya banyak sekali tempat yang menarik disini hanya saja ada banyak kekurangan jika tempat ini benar-benar mau dijadikan tempat wisata “betulan” seperti tidak adanya papan informasi yang menerangkan tentang kegunaan dari suatu situs. Alangkah baiknya jika dijelaskan bahwa tempat ini dulunya digunakan oleh raja anu sebagai tempat untuk anu atau informasi tambahan lainnya yang berhubungan.
Ada beberapa masukan setelah saya melihat keadaan tersebut diatas.
- Memberikan petunjuk pada beberapa tempat bersejarah sebagai pusat informasi
- Kebersihan dijaga dengan pengadaan tempat sampah di beberapa titik. Tidak usah terlalu bagus yang penting bisa menampung sampah dan kelihatan alami
- Di dekat sungai dibikin wisata air seperti berjalan susur sungai, berperahu, dll
[caption id="attachment_422" align="aligncenter" width="300" caption="Lobang di pohon tua bisa muat 3 orang"][/caption]
[caption id="attachment_423" align="aligncenter" width="300" caption="Suasana sungai yang tidak dalam dan masih alami"][/caption]
Jika beberapa hal diatas dirasakan berat dalam hal keuangan oleh PEMDA, maka PEMDA bisa bekerjasama dengan pihak swasta untuk melakssanakan program diatas. Selain itu yang tidak kalah pentingnya adalah melibatkan segenap komponen masyarakat Ciamis dalam upaya untuk meningkatkan keberadaan situs wisata ini agar lebih menarik seperti kaum Akademisi, LSM, tokoh masyarakat, pengusaha dan masyarakat lainnya yang peduli dengan kemajuan kota Ciamis.
Saya yakin jika dikerjakan bersama-sama maka segala sesuatu yang kelihatannya sulit akan bisa diselesaikan dengan mudah.
Salam sukses dunia akherat,
Perjalanan ke Ciamis – Tour De Java part 1
Gurame, buku, majalah, laptop, BB jadi teman setia – Tour De Java part 2
Seandainya suasananya bisa berlanjut di luar bulan Ramadhan… ..- Tour De Java part 3
Cara menghidupkan denyut nadi kota kecil – Tour De Java part 4